LAHAT, BACAPESAN.COM – Warga kawasan bedeng RDPJKA dan Kota Negara, Kabupaten Lahat, mendadak heboh, Sabtu pagi (1/1).
Dua sosok tubuh pria dan wanita belia ditemukan tergeletak di tengah rel Kereta Api (KA). Lokasinya di perlintasan kereta api Jl Veteran, Kelurahan Kota Negara, Kecamatan Lahat.
Belakangan diketahui kedua korban berinisial ZA (16), warga Kelurahan Kota Negara dan EA (14), warga Kecamatan Gumay Talang, Lahat. Diduga keduanya tertabrak kereta api yang melintas.
Informasi dihimpun, sepasang muda mudi ini beserta remaja lainnya nongkrong di dekat perlintasan KA merayakan pergantian tahun.
“Tapi memang hampir tiap malam remaja nongrong di sana. Bukan hanya malam tahun baru ini saja. Kami warga ini sudah memperingatkan agar tidak nongkrong di rel, karena sering dilalui kereta api,” ungkap Andi, warga di sekitar perlintasan rel, Sabtu (1/1).
Hari Sabtu pagi, pukul 04.45 WIB, ada warga yang melihat keduannya tergeletak di rel.
Selanjutnya, aparat Satreskrim Polres Lahat dan tim identifikasi langsung meluncur ke TKP. Polisi menggali keterangan saksi dan diduga kedua korban sempat terseret sekitar lima meter karena ditemukan bercak darah di beberapa tempat.
Kondisinya sangat memprihatinkan, luka parah di kepala diduga akibat hantaman benda keras dan luka di tangan.
Salah satu rekan korban menuturkan bahwa sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (31/1) hingga tahun baru pukul 03.00 WIB, kedua korban masih nongkrong di lokasi itu.
Ibu korban ZA yang mengetahui anaknya tewas langsung histeris. Rumah ZA sendiri tak jauh dari lokasi kejadian, sekitar 100 meter. Selanjutnya kedua korban dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Lahat.
Korban ZA sendiri dikenal baik. ZA tinggal bersama ibu dan neneknya, ZA diketahui berstatus pelajar SMP begitupun dengan EA yang masih berstatus SMP.
Kapolres Lahat AKBP Ahmad Gusti Hartono S.Ik melulai Kasat Reskrim Polres Lahat AKP Kurniawi H Barmawi membenarkan adanya kejadian tersebut, diduga korban meninggal akibat tertabrak kereta api.
“Dugaan sementara meninggal akibat tertabrak kereta api. Kedua korban telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan,” ungkapnya.
Sementara. ditemui di rumah duka korban ZA, tampak beberapa pelayat datang silih berganti.
Diungkapkan keluarga korban, bahwa korban sering main di rel bersama teman- temannya. Korban ZA merupakan bungsu empat bersaudara. ZA putus sekolah pada kelas 3 SMP.
Sebelum meniningal, korban sempat menjemput saudara perempuannya yang baru pulang kerja, Jumat sore. Lalu pergi keluar lagi.
“Kalau bagaimana kejadiannya kami kurang tahu. Tahunya dapat kabar kalau ZA meninggal di lokasi kejadian. Tapi memang sering di sana,” ungkap salah satu kerabat korban yang juga ketua RT setempat. (fin/*)