KAZAKHSTAN, BACAPESAN.COM – Sedikitnya 164 orang telah tewas dan lebih dari 5.000 ditahan selama pergolakan kekerasan di Kazakhstan minggu ini, ketika kerusuhan melanda negara itu dan jumlah korban tewas semakin tinggi.
Protes mematikan yang meletus di negara Asia Tengah dalam beberapa hari terakhir telah membuat pemerintah mengundurkan diri dan deklarasi keadaan darurat ketika pasukan dari aliansi militer yang dipimpin Rusia telah dikerahkan untuk membantu mengatasi kerusuhan.
Korban tewas — peningkatan signifikan dari jumlah hari Jumat 44 — diumumkan pada Minggu di saluran TV milik pemerintah Khabar 24, mengutip Kementerian Kesehatan Kazakhstan.
Kerusuhan tersebut merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Presiden Kazakh yang otokratis Kassym-Jomart Tokayev, dengan kemarahan publik awal atas lonjakan harga bahan bakar yang meluas hingga ketidakpuasan yang lebih luas kepada pemerintah atas korupsi, standar hidup, kemiskinan dan pengangguran di bekas negara kaya minyak itu. Negara Soviet, organisasi hak asasi manusia melaporkan.
Setidaknya 5.135 orang sejauh ini telah ditahan karena diduga berpartisipasi dalam protes Kazakhstan, media pemerintah Kazakh melaporkan Minggu, mengutip Kementerian Dalam Negeri negara itu. Sementara itu, polisi telah membuka sekitar 125 kasus kriminal yang terkait dengan insiden kekerasan, termasuk atas tuduhan kekerasan, pembunuhan, perampokan, lapor media pemerintah. (cnn/*)