WAJO, BACAPESAN.COM – Bupati Wajo Dr Amran Mahmud menaruh harapan, agar buku ke-As’adiyahan bisa menjadi salah satu referensi atau pedoman bagi umat Islam yang ada di Kabupaten Wajo, maupun di seluruh penjuru nusantara, hingga dunia.
Harapan tersebut disampaikan Amran Mahmud saat menghadiri Seminar Nasional Buku Ke-As’adiyahan yang digelar oleh Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang secara hybrid, Ahad (09/01/2022) malam.
“Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wajo menyampaikan apresiasi dan sambutan yang sangat hangat lahirnya buku ke-As’adiyahan yang diseminarkan malam ini. Tentu ini akan menjadi pegangan kita dalam memajukan peradaban apalagi di era sekarang yang sudah menuju era 5.0 agar tidak mudah terprovokasi dengan berbagai pengaruh-pengaruh buruk era digitalisasi sekarang ini,” ucapnya.
Amran yang juga Wakil Direktur Pasca-Sarjana IAI As’adiyah Sengkang, menuturkan, memang sudah dibutuhkan adanya pedoman yang ditulis dalam buku ke-Adiyahan yang menjelaskan bagaimana sejarah, fiqih, aqidah dan akhlak, serta pandangan-pandangan sosial kemasyarakatan yang bisa menjadi rujukan dalam kehidupan kita.
Karena itu, lanjut Ketua ICMI Wajo ini, menegaskan jika Pemkab Wajo menyampaikan akan mendukung sepenuhnya lahirnya buku ini. Termasuk bagaimana bersama untuk mengembangkan, mengambil bagian untuk mensosialisasikan dan sekaligus mensupport, baik secara pribadi maupun melalui kelembagaan pemerintah.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut dihadiri langsung Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof DR KH Nasaruddin Umar. Nasaruddin juga adalah salah satu alumni As’adiyah.
Selain itu, hadir Wakil Ketua Umum PP Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, KH. Muhyiddin Tahir, Ketua Tim Penulis buku Ke-As’adiyahan, Dr Kamaluddin Abunawas, Rektor IAI As’adiyah Sengkang, Dr Yunus Pasanreseng Andi Padi, sejumlah ulama, tokoh-tokoh agama serta undangan lainnya.
Amran Mahmud melanjutkan bahwa Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang sudah banyak melahirkan alumni yang menjadi ulama, Cendikiawan maupun di bidang lainnya. Bahkan tak sedikit yang berkiprah di level nasional dan mancanegara.
“Bahkan di hadapan kita, seorang tokoh nasional. Kami ucapkan selamat datang dan selamat pulang kampung kepada Anregurutta Prof. KH. Nasaruddin Umar. Beliau adalah alumni As’adiyah yang sekarang menjadi Imam Besar Mesjid Istiqlal Jakarta,” ucap Amran Mahmud yang dikenal dekat dengan As’adiyah.
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. KH. Nasaruddin Umar, terlebih dahulu menyampaikan terima kasih kepada seluruh penggagas dan penulis buku ke-As’adiyahan tersebut.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada teman-teman saya di As’adiyah yang menggagas sebuah gagasan yang luar biasa dalam bentuk buku ke-As’adiyahan,” ucapnya.
Nasaruddin melanjutkan, memang sudah waktunya Pondok Pesantren As’adiyah mengembalikan sejarah masa lampau As’adiyah sebagai pondok pesantren terbesar di Indonesia Timur yang melahirkan ulama-ulama besar di berbagai pelosok negeri.
“Saat ini lembaga pendidikan sudah harus berani berpikir lain. Pak Bupati tadi sudah berbicara soal 5.0. Saya kira perlu juga teman-teman As’adiyah perlu menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” pungkasnya. (*)