MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar belajar konservasi lingkungan di Hutan Mangrove Lantebung, Selasa, 11 Januari 2022.
Hutan Mangrove ini berada di pesisir utara Makassar tepatnya di Desa Lantebung, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea. Hamparan hutan bakau seluas 2 kilometer ini bukan hanya objek wisata, tapi juga lokasi warga mengais rezeki dengan mencari kepiting.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Outing Class Mata Kuliah Sosiologi Lingkungan yang diampu dosen Dr Nurlina Subair MSi.
Menurutnya, tujuan mahasiswa diajak ke Ruang Terbuka Hijau (RTH) Mangrove, agar menumbuhkan kepedulian mahasiswa dengan melihat secara langsung materi yang telah diberikan dalam kelas.
“Pembelajaran di luar kelas ini membuat mahasiswa lebih aktif sehingga pembelajaran lebih bermakna,” jelas Dosen Unismuh Makassar ini.
Proses pembelajaran di luar kelas, menjadi salah satu model pembelajaran yang saat ini didorong dalam Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Model ini pula yang sedang dikembangkan Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh, yang telah terakreditasi A sejak tahun 2019.
Selain sebagai model pembelajaran, Nurlina mengaku prihatin dengan banyaknya bencana alam yang terjadi belakangan ini. Hal itu membuatnya tertarik mengajak mahasiswa terlibat langsung dalam proses konservasi lingkungan.
“Saya ingin mahasiswa melihat langsung proses konservasi lingkungan yang dilakukan di sini. Dahulu sebelum konservasi hutan mangrove, daerah ini merupakan langganan banjir, dan rumah warga sering terendam,” ujar Nurlina, yang pernah diundang sebagai penguji Disertasi di Universitas Coventry Inggris ini.
“Ketika masyarakat mulai peduli lingkungan, mereka menanam pohon mangrove sepanjang 2 km. Sekarang daerah ini tidak lagi terendam banjir, rumah aman bagi kepiting, penahan abrasi serta pengisap limbah kiriman dari kapal. Bahkan saat ini, menjadi mata pencaharian masyarakat,” jelas Alumni Program S3 Sosiologi UNM ini.
Mahasiswa terlihat sangat antusias membuat video edukasi lingkungan, sekaligus video promosi edukasi wisata mangrove.
“Mereka sangat bersemangat berkeliling berkeliling hutan mangrove dan mencari spot terbaik untuk tugas mereka,” jelasnya.
Setelah dilakukan evaluasi, mahasiswa menganggap kegiatan ini menambah pengetahuan mereka dengan melihat langsung bagaimana peranan penting hutan mangrove sebagai satu Ekosistim.
Mangrove Lantebung kini jadi ekowisata favorit wisatawan di Kota Makassar. Selain hutan rawa dengan pohon-pohon mangrove, lokasi ini juga sudah didandan cantik dengan spot warna-warni sehingga tampat lebih kekinian atau instagramable. (*)