MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 9FKIP) Universitas Bosowa (Unibos) menggelar webinar nasional yang dilaksanakan secara online dan offline.
Webinar tersebut sebagai salah satu bagian dari Program Riset Keilmuan yang merupakan program dari Dikti dengan pendanaan oleh LPDP.
Kegiatan ini menghadirkan Tim Riset Mandiri Dosen FKIP Universitas Bosowa Dr. Asdar, Ahmad Swandi dan Susalti Nur Arsyad.
Webinar ini turut dibuka langsung Rektor Universitas Bosowa, Prof Saleh Pallu, M.Eng dengan menghadirkan beberapa narasumber eksternal.
Termasuk, Dr. Andi Mursidi, M.Si (Ketua STKIP Singkawang, Kalimantan Barat), Dr.rer.nat Sparisoma Viridi, M.Si (Dosen Institut Teknologi Bandung), dan peserta dengan berbagai kalangan Pendidikan juga berasal dari berbagai daerah. Seperti, beberapa Dosen dan mahasiswa dari STKIP Singkawang, IAIN Palopo, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Setih Setiao, Universitas Negeri Medan, UIN Maliki Malang, Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Alauddin Makassar, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Makassar, UPI, Universitas Negeri Malang, beberapa siswa SMA dari berbagai kota baik di Makassar maupun diluar kota makassar.
Dr.rer.nat Sparisoma Viridi, juga mengungkapkan, sebagai pengajar wajib selalu mampu berinovasi, mengembangkan bahan ajar berbasis digital yang menarik, mudah digunakan dan bermanfaat.
“Kolaborasi dengan perguruan tinggi, serta berbagai organisisasi atau Lembaga pemerintah mampu mencipatkan inovasi pembelajaran daring dengan berbagai produk yang dapat digunakan dalam pembelajaran”, katanya.
Kegiatan yang diikuti sejumlah 183 orang secara online ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan indeks literasi digital para tenaga pengajar, siswa dan mahasiswa agar terus mendorong para pengguna media digital untuk selalu menggunakan media digital dengan baik dan sesuai dengan aturan yang ada.
Rektor Unibos dalam sambutannya pun berpesan “ini sangat penting untuk meningkatkan skill tenaga pengajar, guru, dosen dan mahasiswa. Sebab indeks literasi digital di Indonesia masih kurang, oleh karena itu kegiatan webinar dan pelatihan seperti ini menjadi kesempatan bagi kita semua untuk terus belajar”, ungkap Prof Saleh Pallu. (*)