SELANDIA BARU, BACAPESAN.COM – Selandia Baru berniat ingin mengirimkan bantuan ke Tonga yang dilanda bencana, tetapi abu di landasan pacu bandara utama ibu kota menghalangi pesawat bantuan untuk mendarat.
“Hal ini akan memakan waktu berhari-hari sebelum kapal militer dengan pasokan akan mencapai pulau-pulau itu,” kata pihak berwenang Selandia Baru.
Kekhawatiran akan kemungkinan krisis kemanusiaan yang berkembang di Tonga semakin meningkat setelah letusan gunung berapi besar-besaran pada hari, Sabtu (15/1) lalu.
Ini bisa memicu datangnya tsunami dan memutuskan kabel bawah laut, yang akan memutuskan negara dari dunia luar.
“Sekitar 200 orang Tonga mulai menyapu landasan pacu kemarin, dan berhasil membersihkan hamparan aspal sepanjang 100 meter, tetapi masih ada perjalanan yang panjang,” kata Koresponden 1News Pacific Barbara Dreaver dalam sebuah laporan berita pada hari Selasa (18/1).
Penjabat Komisaris Tinggi Selandia Baru untuk Tonga, Peter Lund, mengatakan pemerintah setempat telah mengumumkan keadaan darurat dan tingkat kerusakan mulai terungkap.
“Di jalan Vuna (ada) kerusakan bangunan, ada banyak puing-puing dan batu yang terlempar, tetapi orang-orang sekarang berusaha untuk kembali normal di ibu kota,” tulisnya di Facebook, menurut unggahan ulang oleh Nona Dreaver. (bbc/*)