PERU, BACAPESAN.COM – Tumpahan minyak di lepas pantai Peru telah menyebabkan “bencana ekologi”, kata pihak berwenang.
Kilang minyak La Pampilla telah membocorkan lebih dari 6.000 barel minyak setelah sebuah kapal tanker dihantam gelombang yang terkait dengan letusan gunung berapi Tonga pada hari Sabtu.
Pihak berwenang telah menutup tiga pantai yang rusak akibat tumpahan dan mengatakan mereka telah menemukan sejumlah hewan mati yang tertutup minyak.
Pejabat kementerian luar negeri telah mendesak operator Repsol untuk membayar kompensasi.
“Ini adalah bencana ekologis terburuk yang terjadi di sekitar Lima dalam beberapa waktu terakhir dan telah merusak ratusan keluarga nelayan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Twitter.
“Repsol harus segera mengganti kerusakan itu,” tuntutnya.
Direktur komunikasi perusahaan, Tine Van Den Wall Bake, membantah bertanggung jawab atas kebocoran selama wawancara pada hari Rabu, mengatakan tumpahan itu “terbatas”.
“Kami tidak menyebabkan bencana ekologis ini dan kami tidak dapat mengatakan siapa yang bertanggung jawab,” katanya di radio nasional, Rabu.
Tapi Perdana Menteri Mirtha Vásquez kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan “tampaknya” tidak memiliki rencana darurat untuk menangani tumpahan minyak yang besar. (bbc/*)