MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Andi Sudirman Sulaiman menjadi bintang baru di panggung politik Sulawesi Selatan. Dia menjadi magnet menyusul statusnya yang selangkah lagi menjadi definitif gubernur. Sejumlah partai politik telah berebut untuk merekrut Sudirman menjadi partisan.
Setahun terakhir sejumlah partai politik mendekati adik kandung mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman itu. Namun ASS tak kunjung menentukan sikap.
Partai Golkar, NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera terang-terangan ingin menjadikan ASS sebagai kader.
Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Golkar Sulsel, Zulham Arief mengakui partai berlambang pohon beringin itu meminta ASS untuk bergabung.
“Tapi untuk kepastiannya, silakan tanya yang bersangkutan (ASS), mau atau tidak,” kata Zulham, Kamis (20/1/2022).
Menurut dia, Golkar Sulsel memberi tawaran tersebut karena menilai ASS sebagai kepala daerah, nantinya, akan membutuhkan relasi lebih banyak untuk membangun Sulsel. Bargaining Golkar, kata dia, partai itu menjadi pemenang pemilu di Sulsel dan beberapa kadernya merupakan pimpinan Dewan dan kepala daerah.
“Kami memiliki 153 anggota fraksi di Sulsel dan punya komitmen juga untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Sulsel. Ajakan ketua umum sebagai jalan pembuka bagi ASS untuk menggalang relasi,” imbuh Zulham.
Partai Golkar, beber Zulham, siap membentangkan karpet kuning bagi ASS. Pihaknya juga tidak akan memaksa bila nantinya ASS tidak berminat untuk bergabung.
“Pastinya Partai Golkar tidak pernah menjadi musuh, tapi Golkar akan selalu menjadi mitra kerja dan mitra kritis dalam berbagai kebijakan untuk kesejahteraan rakyat,” imbuh dia.
Tak mau kalah, PDI Perjuangan meyakini ASS akan lebih cenderung memilih memakai jaket partai banteng. Alasannya, PDI Perjuangan menjadi salah satu partai pengusung pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman pada pemilihan gubernur 2018.
“Setiap orang yang mendapatkan jabatan sebagai kepala daerah atau pun sebagai wakil akan mendapatkan godaaan. Sama halnya pria beristri digoda sama yang lain. Dalam politik, mengklaim itu penting,” kata Sekretaris PDI Perjuangan Sulsel, Rudi Pieter Goni.
Hanya saja, Rudi mengaku, akan menyerahkan pilihan itu kepada ASS, apakah ingin setia dengan partai yang memenangkan dirinya atau memilih partai lain yang menjadi penantangnya pada pilgub lalu.
“Kami serahkan ke beliau. Tapi, kalau saya Andi Sudirman itu sudah jadi kader PDI Perjuangan. Itu perasaan saya, yah,” seloroh Rudi.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sulsel, Muhammad Amri Arsyid mengatakan pihaknya juga telah melakukan pendekatan kepada ASS. “PKS terbuka untuk siapa saja yang mau bergabung. Termasuk Pak ASS,” ujar Amri.
Menurut dia, figur yang bergabung ke PKS harus punya visi misi membesarkan partai. Bahkan, siap memenangkan PKS di setiap perhelatan politik.
Amri mengatakan, PKS sudah menyampaikan niat dan mengajak ASS bergabung. Ajakan itu disampaikan saat pengurus PKS Sulsel menemui ASS beberapa waktu lalu.
“Beliau punya kesamaan visi dengan PKS,” ujar dia.
Adapun Ketua OKK DPW NasDem Sulsel, Tobo Hairuddin mengatakan partai NasDem tak memaksanakan ASS untuk bergabung. Hanya saja, kata dia, NasDem sebagai partai politik sangat terbuka menerima berbagai kalangan untuk bergabung. Apalagi sosok ASS adalah pemimpin muda di Sulsel.
“Artinya, NasDem sangat terbuka untuk semua kalangam bergabung. Kalau Pak ASS gabung di NasDem, kami terbuka menerima,” imbuh Tobo.
Diakui bahwa pernah NasDem juga membicarakan dari hati ke hati bersama ASS. Namun masih dipertimbangkan. “Kalau tidak salah, sempat ada diskusi ringan-ringan, tapi masih dipertimbangkan,” beber dia.
Ketua NasDem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu juga pernah ‘merayu’ ASS untuk bergabung. Hal itu disampaikan secara terbuka saat papat koordinasi wilayah NasDem Sulsel, di Hotel Claro, tahun lalu.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Sukri Tamma mengatakan posisi Andi Sudirman saat ini sangat seksi, karena dapat menjadi modal untuk membantu partai dalam mencari dukungan.
“Jadi partai manapun yang diinginkan Andi Sudirman pasti diterima,” ujar dia.
Namun dalam memilih partai, ASS pastinya memiliki hitung-hitungan tersendiri yang memiliki jaminan saat ingin maju lagi pada pemilihan gubernur 2024.
“Artinya ini menjadi pertimbangan penting Andi Sudirman. Partai apa yang menjamin bisa mengusung. Dia akan melihat partai yang bisa memberikan tiket dan membantu kepentingannya,” ujarnya.
Sukri mengatakan, saat ini, seharusnya ASS sudah menentukan sikap, memilih partai yang mengantarkan dirinya sebagai kepala daerah 2018 lalu atau memilih partai lain.
“Yang paling penting mendapatkan menjamin untuk diusung di Pilgub 2024 nanti dan partai itu bisa membantu dalam menjalankan amanahnya sampai 2023,” imbuh Sukri.
Adapun pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Prianto mengatakan pemilihan partai politik ASS akan menyesuaikan sikap politiknya di 2024.
“Bagaimanapun, sejauh ini ASS masih berada dalam patronase politik AAS (Andi Amran Sulaiman),” ujar Luhur.
Menurut dia, sikap dan hubungan ASS dengan partai politik tidak akan mendelegitimasi hubungan AAS dengan partai politik yang telah terbina sebelumnya. “Artinya partai politik tersebut sulit merekrut ASS sebagai kader, bila AAS masih memiliki cita-cita politik di 2024,” imbuh Luhur. (*)