TAKALAR, BACAPESAN.COM – Forum Aliansi Masyarakat Kawal Demokrasi (Awas) Khusus Pelajar Gandeng Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Takalar untuk menggelar Bazar dan Dialog Kepemiluan di Inimo De Cafe Takalar, Kamis (27/1/2022).
Dengan mengangkat tema “Peran dan strategi peningkatan kualitas demokrasi dan pengawasan partisipatif pada pemilu 2024.”
Diketahui pada kesempatan itu panitia menghadirkan narasumber dari Pimpinan Bawaslu Takalar, Nellyati, Komisioner KPU Takalar, Alimuddin, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Takalar, H. Nurdin.
Ketua Bawaslu Takalar, Ibrahim Salim dalam sambutan sekaligus membuka acara mengatakan bahwa Forum Awas Pelajar merupakan mitra Bawaslu Takalar yang proaktif mengajak pemilih millenial untuk berkontribusi meningkatkan kualitas demokrasi di Kabupaten Takalar, sejalan dengan Bawaslu Takalar untuk mengajak masyarakat mengawasi dan menciptakan demokrasi yang lebih baik, ujar Ibrahim.
Pimpinan Bawaslu Takalar, Nellyati menambahkan bahwa perubahan perilaku masyarakat untuk menyadarkan bahayanya politik uang, Hoax dan Sara bukan hal yang mudah, keterbatasan personel Bawaslu Takalar untuk mengawasi pemilu dan pilkada mendatang.
Sehingga ini merupakan salah satu alasan perlunya peningkatan partisipasi masyarakat sebagai mata pengawasan dalam menyukseskan pemilu dan pilkada 2024.
“Dengan sering melakukan Sosialisasi dan pertemuan seperti dialog, diskusi dan sharing merupakan strategi meningkatkan pemahaman demokrasi dan langkah pencegahan terjadinya kecurangan demokrasi, masyarakatpun sebagai mata pengawasan diharapkan berani melaporkan setiap indikasi adanya politik uang, hoax dan isu SARA pada pemilu dan pilkada,” tambah Nelly.
Sedangkan Ketua Komisi I DPRD Takalar, H. Nurdin mewakili Legislatif mengapresiasi Forum Awa Pelajar dan Bawaslu Takalar yang membuka ruang untuk edukasi demokrasi dengan dialog kepemiluan, legislatif sebagai fungsi legislasi, pengawasan dan penganggaran mensupport kegiatan yang mencerdaskan masyarakat dan mengoptimalkan pendidikan politik dengan memassifkan tolak politik uang, Hoax dan isu SARA.
Kemudian Komisioner KPU Takalar, Alimuddin menyampaikan penyelenggara pemilu telah memaksimalkan kerja-kerja setiap proses demokrasi, dengan mengoptimalkan sosialisasi pendidikan politik, pencegahan dan strategi lainnya hingga lebih transparan dan terbuka dalam rekapitulasi perhitungan suara.
“Dialog kepemiluan juga menjadi salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, diperlukan dukungan semua pihak untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas demokrasi yang lebih baik lagi,” tambahnya.
Sementara Ketua Umum Forum Awas Pelajar, Riska Andriani Syam mengatakan, dialog kepemiluan dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten diharapkan meningkatkan kesadaran peserta dialog agar berpartisipasi meningkatkan pengawasan pemilu tahun 2024 mendatang dengan tujuan mencegah terjadinya politik uang, hoax dan politisasi SARA.
Dialog berlangsung dinamis yang dipandu oleh Sahlan Fahmi yang juga merupakan demisioner dan Penggerak Forum Awas Pelajar. (*)