MAKASSAR, BACAPESAN.COM – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) senantiasa berupaya dalam memperhatikan lingkungan sekitar ketika beroperasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin, Deputi IV bidang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Wisnu Utomo, serta Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Sugeng Mudjianto.
Dalam kunjungan yang dilaksanakan ke area operasional PT Vale, ketiganya menyampaikan apresiasi akan komitmen PT Vale beroperasi bisa menyeimbangkan dan menjaga ekosistem sekitar. Mengingat, operasional yang dilaksanakan PT Vale sangat identik dengan aktivitas mengelola sumber daya alam.
Pada kunjungan tersebut, PT Vale mengajak rombongan untuk melihat langsung PLTA Balambano yang menerapkan Energi Baru Terbarukan (EBT), ke Nursery yang merupakan area pembibitan, ke area pasca tambang di tonia terry, ke process plant melihat langsung pengolahan nikel, serta berkeliling di beberapa area danau matano yang berada berdampingan dengan area operasional pertambangan PT Vale.
Menurut Ridwan Djamaluddin, seluruh dunia mengkampanyekan penggunaan energi bersih itu harus disesuaikan dengan perusahaan itu sendiri, jangan sampai dipaksa-paksa. Kalau bagi PT Vale sudah menjadi valuenya PT Vale, misalnya PT Vale rela mengurangi keuntungannya demi pengunaan energi bersih, itu yang paling penting.
Pihaknya melihat, jika sejauh ini perusahaan tambang yang konsisten pada penggunaan komitmen terhadapat EBT barulah PT Vale.
“Hebat menurut saya, kita baru dengar presentasinya bahwa peluang-peluang perusahaan tambang untuk mengurangi emisi karbon itu ada. Tadi sudah dipetakan juga di sektor-sektor mana saja itu bisa dilakukan. Dan sekali lagi yang paling penting itu dibuat berdasarkan skenario badan usaha itu sendiri. Dan, saya baru kali ini melihat di PT Vale yang komitmen menerapkan EBT,” katanya di sela-sela kunjungan.
Untuk itu, Ridwan Djamaluddin menyebutkan jika PT Vale memang sangat laik dijadikan contoh oleh perusahaan tambang lainnya sebagai perusahaan Green Mining.
“Kita bisa melihat satu sisi kegiatan penambangan, disisi lain kita sudah mulai melihat penanganan pasca tambang atau reklamasi. Disini terlihat PT Vale sangat menjaga keseimbangan antara aktivitas keekonomian jangka panjang. Tidak saja mendapatkan profit dari situ. Kemudian kita bisa melihat juga daerah-daerah yang sudah direklamasi mulai dari yang umurnya sebulan, tiga bulan, enam bulan. Ini salah satu yang dapat dijadikan contoh kaidah penambangan yang baik atau good mining practice,”ujarnya.
Menurutnya, PT Vale salah satu tambang besar yang sejarahnya sudah panjang. Tentu PT Vale telah mempunyai visi dan value sendiri bahwa industri pertambangan ini selain membawa manfaat bagi generasi sekarang, juga harus menjadi tempat yang bermanfaat juga bagi generasi yang akan datang.
“Sehingga ini salah satu contoh yang baik dan menjaga keseimbangan, agar kegiatan ekonomi yang membawa manfaat jangka pendek maupun kegiatan perlindungan yang sangat penting bagi generasi yang akan datang,” terangnya.
Demikian pula disampaikan oleh, Deputi IV bidang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Wisnu Utomo.
Wisnu Utomo mengungkapkan, jika apa yang dilakukan oleh PT Vale perlu diikuti oleh penambang yang lain. Pihaknya menilai PT Vale telah menerapkan pertambangan yang terintegrasi dengan baik.
“Saya lihat disini PT Vale sudah menerapkan yang namanya penambangan secara integrasi. Salah satunya PLTA Balambano. PLTA ini adalah energi terbarukan yang bisa dipakai untuk sebagai sumber energi dalam pemurnian dari tambangnya. Terus terang baru pertama kali saya datang ke pertambangan yang terintegrasi. Ini adalah salah satu contoh yang sebetulnya sudah dimulai di tahun 60-an. Tentunya ke depan kita harusnya mengembangkan terus. Saya ingin hal-hal seperti ini bisa diterapkan untuk beberapa area yang lain,”ungkapnya.
Wisnu Utomo memaparkan, PT Vale komitmen dalam rangka untuk mengembalikan dari area-area yang sudah ditambang supaya ekosistem dan lingkungannya juga terjaga.
“Saya di sini secara langsung melihat apa yang dikenal dengan good mining practice. Jadi kemarin saya disampaikan penjelasan secara teori apa yang dikenal dengan good mining practice dan hari ini saya melihat secara langsung. Bahwa yang dikatakan good mining practice itu betul-betul dilaksanakan secara konsisten oleh PT Vale. Jadi disini saya juga melihat kegiatan PT Vale setelah dilakukan miningnya,”paparnya.
PT Vale sangat menyeimbangkan antara mining dengan environment itu bisa dilaksanakan secara bersampingan. Dan ini adalah salah satu yang dinamakan sebagai good mining practice.
“Saya kira ini harus menjadi percontohan. Saya tahulah pertambangan yang lain juga ada yang melaksanakan, tapi yang penting adalah konsisten. Bagaimana prinsip-prinsip good mining practice itu harus dilakukan secara konsisten. Dan tentunya komitmen untuk menjaga lingkungan, disamping kita mengambil value dari penambangan ini juga menjadi hal yang penting, supaya nanti kita mendapatkan dampak ekonomi yang lebih besar,”paparnya. (*)