MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Inflasi Sulawesi Selatan terjadi hampir pada seluruh kelompok pengeluaran selama Januari 2021.
Meski demikian inflasi tetap berada dalam sasaran inflasi nasional tahun 2022 yaitu 3,0±1 persen, atau berada di angka 0,57 persen dibanding bulan sebelumnya, atau diangka 2,69 persen dibanding tahun lalu.
Direktur eksekutif Bank Indonesia, Causa Iman Karana dalam rilis resminya mengungkapkan, Inflasi Sulawesi Selatan terjadi hampir pada seluruh kelompok pengeluaran kecuali pada Kelompok Kesehatan, Transportasi dan Informasi, dan Komunikasi dan Jasa Keuangan.
“Inflasi Januari 2022 utamanya terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga. Sedang Inflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau tercatat sebesar 1,07 persen dari bulan sebelumnya,” sambungnya.
“Yang utama memiliki pengaruh terhadap inflasi yakni naiknya harga rokok kretek filter, telur ayam ras dan minyak goreng. Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga mengalami inflasi sebesar 0,12 persen dibanding bulan sebelumnya yang utamanya disebabkan oleh kenaikan harga kontrak rumah dan upah asisten rumah tangga,” jelasnya.
Dari 5 kota IHK di Sulsel, seluruh kota seperti Bulukumba, Makassar, Palopo, Pare-pare, dan Watampone mengalami inflasi. Kota Pare-pare merupakan kota yang mengalami inflasi tertinggi di Sulawesi Selatan yaitu sebesar 1,18 persen dibanding bulan sebelumnya.
“Dalam upaya pencapaian sasaran inflasi tahun 2022, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota akan terus bersinergi untuk menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi yang berfokus pada strategi 4K yakni ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif,” tutupnya. (*)