MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Ketidakpastian pandemi COVID-19 membuat pemerintah menyusun peta jalan dalam menangani pandemi dengan mengubah pandemi menjadi endemi.
Pemulihan ekonomi nasional tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha untuk bangkit dari keterpurukan.
Melalui Talk Show Warna Warni Ramadan dengan tema, “Ekonomi Bangkit Sambut Endemi”. Para pengusaha menjawab tantangan dalam menghadapi pandemi menjadi endemi.
Menghadirkan empat narasumber yakni Sales Manager PT.GMTD Tbk, Armasyah Rajab, CEO SGH Group Indonesia, Andi Fahtur Radhy, Direktur Enterpreneur Mall Troniks, Charles Chandra dan Akademisi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Hurriah Ali Hasan.
Dalam pemaparannya, Akademisi Unismuh Makassar, Dr Hurriah Ali Hasan mengatakan, hal yang harus dilakukan dalam menyambut endemi atau new normal adalah, penguatan dalam sisi ekonomi kreatif dengan pemanfaatan teknologi.
“Kita harus ikuti perkembangan jaman serta mengembangkan usaha melalui ekonomi kreatif, baik sebagai pelaku maupun konsumen. Pandemi ini memaksakan kita untuk memanfaatkan teknologi,” ujarnya.
Sistem dengan model bisnis yang menghubungkan operasional bisnis online dan offline menjadi formula tepat untuk kedepannya.
“Dimasa pandemi, kebanyakan para konsumen tetap berbelanja secara offline dan online, walaupun lebih banyak memilih berbelanja secara online. Dibutuhkan sebuah strategi yang kreatif dan mengintegrasikan sumber daya dalam memasarkan barang dagangan baik melalui offline dan online,” tuturnya.
Di masa pandemi, bisnis properti juga mengalami dampak yang signifikan.
Sales Manager PT.GMTD Tbk, Armasyah Rajab mengatakan, bisnis properti sempat terpukul selama dua tahun terakhir, namun di tahun 2021 bisnis properti sudah mulai bangkit kembali.
“Kami melihat segmentasi bahwa kondisi yang saat ini mungkin sangat sinkron. Hal yang kita lakukan dalam upaya bertahan di masa sulit adalah mengubah strategi penjualan dengan mencari peluang-peluang yang ada. Menyasar para kaum millenial untuk mengajak melakukan investasi sejak dini. Melalui inilah kami mengembangkan prodak-prodak properti sehingga bisa bertahan hingga saat ini,” terangnya.
Pandemi ini masyarakat tidak kehilangan uang, hanya saja mereka menahan diri untuk melihat investasi yang pas bagi mereka.
“Alhadulillah tahun kemarin kita membuka 120 claster rumah subsidi. Menyasar kalangan bawah untuk melakukan investasi. Melalui ini 90 persen rumah kita laku hanya beberapa hari saja. Kebanyakan yang berinvestasi adalah para millenial,” paparnya.
“Kita memang harus cukup kreatif dengan mengubah pola pikir kita termasuk membuat program promosi yang tidak hanya secara visual. Alhamdulillah itu bisa dilakukan,” tambahnya.
Pemvicara dari start up Malltronik Charles Candra mengubgkapkan sulitnya bangkit dimasa pandemi meski telah berdiri 8 tahun silam.
“Kami strat up yang telah berdiri sejak 8 tahun lalu perjalanan kami sangat banyak. bagaiman bisa mengefisiensi kebutuhan masyarakat menjadi tujuan perusahaan yang membuat kami tetap bangkit,” ujarnya.
Sementara, Andi Fathur Radhy sebagai Agripreneur Hydroponic melihat peluang usaha dari segi pertanian, “Era sekarang tidak ada kaum milenial yang ingin menjadi petani, sehingga saya mencoba menggeluti bisnis pertanian dengan cara berbeda dan alhamdulillah bisa beromset puluhan juta,” bebernya
Diketahui, talk show Warna Warni Ramadan ini diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Sulawesi Selatan (FJS). Diselenggarakan selama tiga hari, yakni Jumat-Minggu (15-17/4).
Tak hanya talk show, berbagai macam kegiatan seperti lomba Dai cilik, Adzan, Mewarnai, Fashion Show dan lomba bedug juga dihadirkan.
Kegiatan ini terlaksana atas dukungan dari berbagai pihak seperti Kalla group, Smartfren, Tiran Group, BiMi, PLN, Pelindo 4, Malltronik, Tanjung Bunga, Bosowa School Makassar, Sekolah Alam Indah, HiC1000, Royal Bay, Hotel Aston, Claro, Green Cafe 22, Cleo, jordan bakery, swiss-belinn, Mercure Hotel, BNI, Arbor Biz Hotel, Alfa Midi, Gammara, Kantor pengacara Dr.Muhammad Nur, Alfath Bolangi, Ayam Gembut dan Persatuan Advokat Muslim Indonesia (Peradmi). (*)