WAJO, BACAPESAN.COM – Pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 2022 di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, resmi dimulai. Bupati Wajo, Amran Mahmud, bersama wakilnya, Amran, yang membuka langsung kegiatan ini, yang digelar Komando Distrik Militer (Kodim) 1406 Wajo di Aula Kantor Camat Maniangpajo, Rabu (11/5/2022).
Pembukaan TMMD ke-113 2022 di Bumi Lamddukelleng ini setelah tahapan Pra-TMMD yang berlangsung sekitar sebulan atau sejak Senin (11/4/2022).
Mengangkat tema TMMD Dedikasi Terbaik Membangun NKRI, Amran Mahmud mengapresiasi kegiatan yang merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang sinergis dengan program-program pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di wilayah perdesaan.
Menurutnya, sasaran fisik dari TMMD di Wajo ini berupa pembangunan jalan yang menghubungkan antara Desa Abbanuangge dengan Desa Mattirowalie, Kecamatan Maniangpajo, sepanjang dua kilometer diyakini akan membuka akses perekonomian masyarakat pada dua desa.
Meskipun sasarannya hanya dua kilometer, Amran Mahmud mengaku akan mengupayakan lebih dari itu. Bahkan, akan ditargetkan menuntaskan ruas jalan yang panjangnya sekitar lima kilometer.
“Dengan adanya program TMMD ini sudah terasa sekali manfaatnya oleh masyarakat Desa Abbanuangge dan Desa Mattirowalie. Apalagi wilayah yang dilalui ruas tersebut terisolir sehingga diharapkan melalui TMMD ini bisa menjadi jalan terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui akselerasi pembangunan fisik,” bebernya.
Sementara, untuk kegiatan nonfisik juga sangat bermanfaat bagi masyarakat melalui berbagai penyuluhan yang dapat memberi pencerahan kepada masyarakat, di antaranya dalam upaya mencegah stunting, serta penanganan penyalahgunaan narkoba, keluarga berencana (KB), dan lainnya.
“Harapan saya agar kegiatan TMMD ke-113 ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pemerintah Kabupaten Wajo dan seluruh jajaran siap berkolaborasi dan bersinergi dalam menyukseskan program TMMD ini,” tutur Ketua DPD PAN Wajo ini.
Amran Mahmud berpesan masyarakat yang daerahnya menjadi lokasi TMMD ini agar berpartisipasi dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan kegiatan ini. Dengan begitu, tujuan dan sasaran yang diinginkan dapat berjalan dengan baik dan optimal.
“Diperlukan semangat kebersamaan yang kuat untuk maju, didukung dengan kesungguhan, ketekunan, keuletan, dan kesabaran dari seluruh pelaku pembangunan termasuk TNI dengan TMMD-nya,” pesannya.
Sebelumnya, Kasrem 141 Toddopuli, Kolonel Arh. Elphis Rudi, yang mewakili dan membacakan sambutan Komandan Korem (Danrem) 141/Toddopuli, Brigjen TNI Djashar Djamil, menyampaikan bahwa TMMD merupakan program kerja sama yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan antara TNI, Polri, kementerian/lembaga pemerintah mon-kementerian (LPNK), pemerintah daerah, dan masyarakat yang menyinergikan program masing-masing instansi untuk membantu meningkatkan percepatan pembangunan di daerah.
“Untuk menyukseskan pelaksanaan TMMD ke-113 di Kabupaten Wajo ini melibatkan 1 SSK (satuan setingkat kompi) sebanyak 110 orang meliputi TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Namun demikian, kesuksesannya tidak akan terlepas dari dukungan dan pelibatan seluruh komponen masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait, baik dalam kegiatan fisik maupun pada kegiatan nonfisik,” ucapnya.
“Oleh karena itu mari kita sama-sama optimalkan tugas mulia ini dengan saling bahu-membahu dan bergotong royong sebagai salah satu langkah nyata untuk mewujudkan pembangunan menuju Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera, khususnya di wilayah Kabupaten Wajo,” imbuhnya.
Turut hadir dalam pembukaan TMMD ini, Kasi Ter Korem 141/Toddopuli, Kolonel Arm. M. Silvanus, jajaran Forkopimda Wajo atau diwakili, para kepala perangkat daerah lingkup Pemkab Wajo, camat bersama kepala desa dan lurah se-Kecamatan Maniangpajo, serta para tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Setelah seremoni pembukaan, Bupati dan Wakil Bupati Wajo bersama Kasrem 141/Toddopuli dan jajaran Forkopimda Wajo meninjau langsung lokasi pelaksanaan kegiatan fisik dan nonfisik TMMD.
Kegiatan nonfisiknya berupa penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan bahaya stunting pada anak, penyuluhan protokol kesehatan, pembagian sembako, pelayanan posyandu, sosialisasi pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (Posbindu PTM), pengobatan massal, pelayanan KB kesehatan, dan Donor darah. (*)