MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Siapa tak kenal Budi Harta Winata, Pemilik
Artha Mas Graha Andalan yang merupakan perusahaan raksasa yang bergerak di bidang konstruksi dan renovasi bangunan.
Secara spesifik, Artha Mas Graha Andalan khusus mengerjakan konstruksi baja. Terbaru, proyek besar perusahaan yang dirintis dari bawah ini adalah pengerjaan gedung VVIP dan kanopi tribun konstruksi baja di sekitaran sirkuit.
Yang luar biasa, Budi mengungkapkan, pihaknya berhasil menyelesaikan pengerjaan baja sirkuit mandalika hanya kurang lebih sebulan. “Proyek tersebut bajanya dan bangunan tiga lantai kami kerjakan selama satu minggu,” bebernya.
Bagi Budi, merintis perusahaan dari nol bukan perkara muda. Namun ada satu kunci sukses yang sejak dulu dirinya emban yakni perusahaan yang mengutamakan sholat dan keselamatan kerja.
“Kalau saya pengin punya perusahaan yang Islami. Kalau dulu di kantor saya, saya buka bareng cuma sekali sebulan. Tapi saya mau tiap hari. Begitu juga kalau saya punya musala saya mau yang bagus, berkarpet, wangi, ber-AC. Tidak ada ruangan yang paling besar selain musala,” pungkas Budi.
Bagi Budi, segala sesuatu harus berpegang pada Allah. Sambil tentunya membuat usaha yang bermanfaat bagi orang banyak dan jujur.
“Kalau kita berguna untuk satu orang, maka rezeki kita cuma untuk satu orang. Tapi kalau kita berguna bagi 1.000 orang, rezeki kita juga sebesar 1.000 orang,” terangnya.
Selain salat dan keselamatan kerja, Budi juga mengemban lima hal yang membuatnya sukses menjalani hidup, yakni berdoa, sedekah, menjaga hubungan baik dengan manusia, menjadikan orang tua sebagai raja dan banyak bersyukur.
“Ketika semua sudah dijalani, namun belum berhasil, dia mengingatkan agar jangan mudah menyerah,” ucap Budi
Bagi Budi, kebiasaan yang tak pernah lepas dari aktivitasnya adalah berdoa.
“Saya ingin punya usaha sendiri. Yang bisa mengatur kapan anak saya datang. Kapan saya bisa pulang. Kapan saya mau libur, kapan saya mau masuk,” kata Budi.
Setelah memiliki usaha kecil-kecilan dengan dua karyawan, Budi kembali berdoa. Dia meminta agar diberikan keleluasan mengelola workshop seluas 500 meter persegi, 1.000 meter persegi sampai akhirnya sekarang punya lahan hampir 20.000 meter persegi.
Hal penting yang kedua adalah menjadikan orang tua sebagai raja “Kadang ada orang yang suami istri bekerja, tapi karena mau irit, dia minta orang tuanya urus anaknya. Maka sampai kapan pun dia bakal susah. Maka kita harus muliakan orang tua,” terangnya.
Ketiga menurutnya adalah memperbaiki hubungan dengan manusia dan bersedekah.
“Kalau kita punya uang Rp 1 juta tapi sedekah Rp50 ribu itu biasa. Tapi kalau punya uang Rp 1 juta tapi sedekahnya Rp 980 ribu, itu tanda iman kamu sudah mantap,” pesannya.
Terakhir adalah banyak bersyukur “Kita memang harus buat patokan. Jadi kita bisa bersyukur. Saya bahagia kalau bisa makan di warung mie ayam. Tapi saya perlu nongkrong di restoran mewah, biar saya bisa dapat semangatnya juga. Agar saya ada patokan bahwa enak juga hidup mewah,” tutup Budi. (*)