MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) cabang Makassar menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk Awam.
Acara yang diikuti puluhan karyawan dari berbagai hotel di bawah naungan PHRI Sulsel ini digelar di Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Sabtu (14/5).
Dalam kegiatan ini, diberi pelatihan berupa teori dan praktik dibawakan langsung oleh dr. Muhammad Asrul Apris, Sp.JP(K) dengan materi bantuan hidup dasar. Selain iti ada pula materi penggunaan Automatic Electrical Defibrilation (AED) oleh dr. Az Hafid Nashar, Sp.JP(K).
Ketua BPD PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga mengatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik kegaiatan ini.
Menurutnya, kegiatan ini sangat sakral karena menyelamatkan orang. Di mana kejadian henti jantung bisa terjadi kapan dan di mana saja.
“Sehingga dibutuhkan kecapakan dan rasa percaya diri yang kuat. Ketika berhenti di nafas dan jantung, hitungan 4 sampai 10 menit sudah tidak ada,” kata Anggiat.
“Sekarang apapun yang akan disampaikan nantinya, ketika mendapatkan kejadian, teman-teman harus ada percaya dirinya, karena kalau tidak, selesai semuanya,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Kemitraan dan Kerja Sama Luar Negeri PERKI Makassar, dr. Bambang Budiono memberikan apresiasi kepada PHRI Sulsel.
“Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Anggiat Sinaga, karena supportnya sangat luar bisa yang bisa membuat acara ini terlaksana dengan baik,” kata dr Bambang.
Menurut dr Bambang, pelatihan ini sangat penting. Bahkan, kata dia, di luar negeri, semua petugas yang memberi layanan sosial diwajibkan mengikuti pelatihan bantuan hidup dasar.
“Kejadiannya di mana saja dan kapan saja, dan waktu kita sangat terbatas. Pelatihan ini sangat penting, membuat pasiennya selamat,” jelas dr Bambang.
dr Bambang menuturkan bahwa nantinya, peserta akan diajarkan bukan hanya teori saja, melainkan juga praktik langsung.
“Akan diajarkan bagaimana frekuensinya, bagaimana melakukan penekanannya. Diharapkan nanti tidak hanya mengetahui, tapi juga ada praktiknya,” kata dr Bambang.
Dirinya pun berharap pelatihan ini bisa memberikan manfaat dan memberi nilai tambah bagi karyawan hotel di PHRI Sulsel. (*)