Gubernur Serukan Tahan TPP ASN, Jika Belum Vaksin Booster

  • Bagikan
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman gerah dengan capaian vaksinasi Booster di daerah ini. Sampai saat ini, persentase vaksinasi dosis Booster baru mencapai 7 persen.

Imbas rendahnya capaian vaksinasi Booser itu membuat Gubernur Sudirman mengeluarkan sejumlah ancaman. Salah satunya, akan menahan pencairan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) bagi aparatur sipil negara (ASN) yang belum menjalani vaksinasi tahap ketiga.

“Kami fokus agar seluruh ASN segera menjalani vaksinasi Booster. Kalau tidak, akan ada wacana menahan pencairan TPP,” ujar Sudirman usai rapat percepatan vaksinasi Booster bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (17/5/2022).

Menurut Sudirman, pihaknya sangat serius untuk mempercepat vaksinasi Booster khususnya bagi kalangan ASN. Itu sebabnya, pihaknya telah merumuskan beberapa langkah untuk mempercepat vaksinasi Booster dengan menetapkan zona-zona wajib Booster.

“Percepatan Booster akan menyasar ke seluruh wilayah. Soal TPP yang akan ditahan itu akan dirumuskan lebih lanjut,” ujar dia.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Bachriar Baso mengatakan hingga saat ini cakupan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua di kelompok ASN menunjukkan angka yang positif. Namun, vaksinasi Booster memang masih tergolong rendah.

“Sebenarnya yang kemarin kami pantau itu vaksin satu dan dua cukup bagus. Hanya Booster ini baru sekitar 49 persen. Masih ada 51 persen yang harus kita kejar,” terangnya.

Lanjut, dr Bachtiar mengatakan wacana penahanan TPP ASN dapat memudahkan kerja Dinas Kesehatan untuk mengejar target vaksin booster bagi ASN.

“Pak Gubernur sudah perintahkan, kalau tidak booster, tidak terima TPP. Selesai persoalan, jadi tidak perlu lagi Dinkes door to door. Berarti teman-teman ASN harus mencari jalan untuk booster. Booster di mana saja kan tersedia,” jelasnya.

Tak hanya ASN, percepatan vaksinasi juga akan difokuskan pada calon mahasiswa yang akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Rencananya, pihak Pemprov bakal menerbitkan surat edaran terkait percepatan vaksinasi di lingkungan perguruan tinggi.

“Mereka yang akan tes ujian masuk, akan diminta untuk memperlihatkan bukti vaksin booster. Jadi surat gubernur ini kami akan percepat untuk diserahkan ke Rektor perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta,” ucapnya.
Bachtiar mengatakan untuk mencapai target-target tersebut akan dilakukan gerakan-gerakan masif yang terkoordinasi dengan jajaran forkopimda termasuk TNI dan Polri. Menurut dia, pihaknya akan melakukan kontrol bersama TNI-Polri dengan melakukan zoom meeting setiap per tiga hari sekali.

“Pak Gubernur memerintahkan untuk melakukan zoom meeting bersama kabupaten dan kota satu kali dalam tiga hari atau per tiga kali sekali,” tuturnya.

Bachtiar menyebut pihaknya akan meminta seluruh kepala Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota di Sulsel untuk menyiapkan perangkat kesehatan seperti puskesmas dan posyandu. “Kami berharap juga Gubernur akan menyurati bupati dan wali kota, untuk meminta para camat, lurah, kepala desa, untuk mempercepat vaksinasi ini,” imbuh dia.
Adapaun target pertama yang ingin dicapai yakni vaksinasi dosis satu itu 95 persen, vaksin dosis dua 80 persen dan vaksin dosis tiga (booster) 50 persen.

Berdasarkan data dari vaksin.kemkes.go.id per tanggal 17 Mei 2022 tercatat capaian vaksinasi dosis satu yakni 88,47 persen, dosis dua sebesar 64.74 persen dan dosis tiga (booster) 7,83 persen. (*)

  • Bagikan