MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Salah satu anggota LE SSERAFIM, Kim Ga Ram kini menjadi perbincangan hangat netizen.
Beberapa waktu lalu, kontroversi Kim Ga Ram LE SSERAFIM tentang dugaan perundungan di sekolah muncul ke permukaan.
Kasus dugaan perundungan Kim Ga Ram ini membuat agensi LE SSERAFIM, HYBE turun tangan.
Sejauh ini, Kim Ga Ram telah hiatus dari LE SSERAFIM akibat skandal tersebut.
Tidak sedikit penggemar K-Pop yang menuntut penyanyi tersebut agar keluar dari grup bentukan HYBE itu.
Setelah terduga korban Kim Ga Ram buka suara, kini ada korban lain yang berbicara tentang anggota LE SSERAFIM tersebut.
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari All Kpop, Kim Ga Ram LE SSERAFIM sedang hiatus hanya 18 hari setelah debutnya karena kontroversi perundungan di sekolah.
Sebelumnya, pada 20 Mei 2022, HYBE Labels dan Source Music merilis pernyataan resmi yang merinci tentang Kim Ga Ram yang terlibat dalam sesi Komite Penanggulangan Kekerasan Sekolah.
Dalam pernyataan itu, Kim Ga Ram terlibat berurusan dengan komite kekerasan di tahun pertama sekolah menengahnya.
Usai pernyataan itu, Kim Ga Ram langsung hiatus akibat kontroversi tersebut.
Pernyataan resmi itu muncul setelah firma hukum yang diduga menjadi korban intimidasi Yoo Eunseo, Daeryun, merilis pernyataan yang mencakup rinsian insiden intimidasi.
Sehari setelahnya, tepatnya pada 21 Mei 2022, seorang terduga korban lainnya muncul untuk membagikan kisahnya.
Menurut pesan yang terungkap, terduga korban mengaku sempat dirundung oleh anggota LE SSERAFIM.
“Halo, saya adalah teman sekelas Kim Ga Ram ketika dia di tahun pertama sekolah menengah,” tulisnya.
Orang yang mengaku teman Kim Ga Ram itu menceritakan bahwa dia sempat tidak sengaja menjatuhkan kotak pensilnya.
“Saya pernah tidak sengaja menjatuhkan kotak pensilnya jadi saya minta maaf dan mengambilnya,” ungkapnya.
Setelah insiden itu, terduga korban mendapat kata-kata yang kurang menyenangkan dari anggota LE SSERAFIM itu.
“Tapi kemudian dia mengecam saya jika saya buta juga karena ibu saya cacat dan mengatakan bagaimana saya tidak boleh berjalan-jalan jika saya tidak bisa melihat,” terangnya.
Terduga korban tersebut belum diketahui identitas aslinya.
“Saya ingin mengungkapkannya sendiri tetapi saya takut akan pembalasan, dapatkah Anda membagikan ini atas nama saya? Tolong. Maaf jika saya membuat Anda tidak nyaman,” tutupnya. (int/*)