JAKARTA, BACAPESAN.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memburu buronan Harun Masiku atas tersangka kasus suap yang menyeret mantan Komisioner Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.
KPK terus mencari Harun Masiku yang sudah menjadi buronan selama dua tahun lamanya.
Sebelumnya, Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto, pun mengajak masyrakat untuk membantu mencari tersangkan mantan Caleg PDI-P, Harun Masiku.Pada 20 Mei 2022.
“Pada prinsipnya, keberadaan seorang buronan atau DPO ini komitmen kami apabila ada masyarakat siapa pun siapa saja yang mengetahui keberadaan atau paling tidak mirip, boleh lapor kepada kami silakan lapor,” ucap Karyoto di gedung KPK Jakarta.
“Kalau tidak percaya, boleh ikut juga tetapi biaya sendiri. Misalnya, kami ke mana, saya akan cek. Misalnya, nanti dengan bantuan Kepolisian atau kami amankan target-target yang dimaksud, kami siap. Artinya, kami tidak menutup diri,” ucap Karyoto.
Menanggapi hal tersebut, Novel Baswedan selaku mantan penyidik KPK menceritakan pengalaman dirinya yang berhasil menangkap buronan pada tahun 2020.
“Pada 2020 saya dan kawan kawan menangkap dua buronan, salah satunya mantan sekretaris MA. Untuk bisa menangkap buronan tersebut butuh kesungguhan dan kerja keras. Beberapa tempat digeledah,” ucap Novel Baswedan dikutip dari akun Twitter pribadinya @nazaqistsha pada Selasa 24 Mei 2022.
Novel Baswedan mengatakan sangat menyayangkan pencarian Harun Masiku tidak terjadi seperti yang dilakukanya. Melainkan minta bantuan masyarakat.
“Hal itu tidak terjadi pada pencarian Harun Masiku, yang justru minta masyarakat dengan biaya sendiri,” ucapnya.
Novel Baswedan yang kini sudah menjabat sebagai Komisaris Polisi, mengkritik ketua KPK Firili Bahuri yang tidak kunjung menangkap Harun Masiku.
Novel menyebut kasus Harun Masiku diduga melibatkan petinggi partai tertentu.
“Kasus Harun Masiku ini diduga melibatkan petinggi partai tertentu. Pencarian terhadap Harun Masiku saya yakin tidak dilakukan kecuai hanya sekedarnya saja apakah ada kaitanya? Hanya Firli dkk yang tahu,” ucap Novel Baswedan. (fin/*)