Indonesia sejatinya memiliki banyak peluang untuk mengembangkan dan memproduksi material kimia konstruksi tersebut karena memiliki sumber daya alam berupa pasir silika dan semen yang merupakan bahan utama material kimia konstruksi.
Menurut Dr. Ir. Jonbi, MT, MM, MSi, beberapa daerah seperti di Bangka, Lampung, Kalimantan dan Papua memiliki potensi sumber pasir silika yang sangat besar namun belum dimanfaatkan menjadi material yang bernilai. Berdasarkan data hingga akhir tahun 2021 penjualan kimia konstruksi di Indonesia diperkirakan mencapai 3 Triliun Rupiah. Sayangnya hingga kini untuk menjadi produsen material kimia konstruksi selama ini masih memiliki pemahaman yang keliru antara lain; selalu ditanamkan pemikiran oleh pihak asing kepada para pelaku konstruksi di Indonesia bahwa untuk membuat material kimia konstruksi harus berteknologi tinggi (hi-tec), harus modal besar sehingga dikesankan bahwa bangsa Indonesia tidak akan mampu untuk memproduksi material kimia konstruksi tersebut.
Di berbagai kesempatan pemerintah terus-menerus mengkampanyekan tentang penggunaan material produk dalam negeri walaupun hasilnya hingga kini masih jauh dari harapan.