MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta Ni’matullah (Ulla) agar segera bekeja demi menghadapi Pemilihan Umum 2024.
“Setelah pelantikan, tidak ada euforia. Segera singsingkan lengan baju, bekerja keras, konsolidasi, dan meningkatkan elektabilitas kerja mesin partai untuk mewujudkan tujuan yang telah direncanakan saat tes pencalonan,” kata AHY seusai melantik pengurus DPD Demokrat Sulsel via zoom, Sabtu lalu.
Dirinya juga meminta Demokrat Sulsel untuk meraih kemenangan dan kejayaan Pemilu 2024. Menurut dia, hal itu bisa terwujud dengan kerja-kerja politik dan terus bersinergi dengan rakyat. AHY juga menekankan kepada kader untuk menjaga kebersamaan, melakukan sinergi, dan berkolaborasi dengan rakyat.
“Saya yakin bila itu dilakukan, target untuk meraih kemenangan dapat terwujud dengan baik,” ujar dia.
Ketua Partai Demokrat Sulsel, Ni’Matullah menyatakan siap melaksanakan arahan AHY. Dirinya berkomitmen setelah diberikan kepercayaan untuk yang kedua kalinya memimpin Partai Demokrat Sulsel tidak hanya mengembalikan kejayaan Partai Demokrat di Pemilu 2024, tapi juga melahirkan generasi atau tokoh baru di Sulsel.
“Kami tidak fokus mencari tokoh untuk jadi pengurus. Tapi akan melahirkan tokoh. Apalagi sekarang ini era milenial. Intinya, pengurus Partai Demokrat adalah pengurus yang siap bekerja untuk rakyat bukan malah pengurus yang mau diurus,” katanya.
Namun tidak dipungkiri banyak tokoh yang sudah dikenal, seperti tokoh agama, budaya, ormas, pemuda, bahkan politik ikut gabung dalam kepengurusan Demokrat Sulsel.
Dirinya juga menyebutkan nama-nama yang diakomodasi dalam pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan menyatakan sebagai persiapan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Presiden 2024. Terutama, kata dia, generasi milenial yang begitu besar.
“Pastinya generasi milenial diberi porsi yang lebih. Kami membutuhkan kelompok milenial, kelompok anak muda yang kreatif dan inovatif. Mereka ini adalah energi baru yang siap berlari bersama Partai Demokrat,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Sulsel ini memiliki komitmen besar dalam mengembalikan kejayaan Partai Demokrat di Sulsel 2024 mendatang. Upaya itu sesuai dengan arahan AHY bagaimana kejayaan Partai Demokrat harus direbut kembali.
“Kami harus berani melangkah, bangkit tidak hanya terkait kepentingan memenangkan kontestasi politik, tetapi bangkit dari pandemi Covid-19,” ujar Ni’matullah.
Di sisi lain, Ni’matullah turut mengajak seluruh partai politik untuk mengutamakan kepentingan masyarakat atau rakyat, ketimbang golongan saat ini. Karena era yang dihadapi saat ini ditentukan oleh kolaborasi dan kinerja.
Dirinya melihat hasil survei saat ini, masyarakat tidak lagi terlalu percaya dengan partai politik dan ini harus diperbaiki oleh seluruh petinggi partai baik itu Demokrat sendiri.
“Siapa yang mau mulai kalau bukan kita. Kami partai politik bisa bertindak dan peduli, walaupun nafasnya partai politik itu persaingan dan itu sah-sah saja,” ujarnya.
Sebagai ketua Demokrat Sulsel, Ni’matullah menyebutkan untuk masa bakti 2022-2027 mengambil tagline bangkit bersama, agar partai Demokrat bisa hadir di tengah masyarakat dan menjadi bahagia untuk bangkit setelah pandemi Covid-19 ini.
“Partai politik itu kebersamaan. Ada kepentingan pribadi itu wajar, tapi jangan ambisi pribadi itu mengalahkan kepentingan partai apalagi kepentingan bangsa,” tuturnya.
Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe mengatakan partai manapun itu memang harus bermitra.
“Kemitraannya itu untuk mau berpikir ke arah kesejahteraan masyarakat, jadi saya rasa pernyataan Ni’matullah itu sangat normatif,” katanya.
Dirinya pun melihat apa yang disampaikan Ni’matullah ini sebagai sosok pribadi yang mumpuni untuk memimpin sebuah partai yang besar.
“Kalau pimpinan partai berwawasan seperti itu berarti sudah tidak diragukan. Kami sudah punya paham seperti itu,” ujarnya.
Sebagai partai tertua di Indonesia, Taufan Pawe menyebutkan Golkar adalah partai besar, modern mengubah paradigma. “Bahwa semua anggota legislatif itu menjadi wajah terdepan Partai Golkar. Jadi memang kemitraan itu dibutuhkan,” ujar Taufan. (*)