MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Tren pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Makassar cenderung meningkat.
Meski begitu, bukan berarti keadaan kekerasan di masyarakat meningkat, tetapi karena akses terhadap layanan pengaduan semakin baik, sehingga masyarakat kian memiliki keberanian untuk melaporkan tindak kekerasan yang dialami maupun yang terjadi di lingkungannya.
Oleh sebab itu, Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Makassar bersinergi dengan Ikatan Pemuda Tarbiyah (IPTI) Sulsel dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Makassar.
“Kami berharap penanganan yang dititip di rumah binaan, aman secara langsung. Maka sinergitas UPTD PPA Kota Makassar dan IPTI Sulsel bisa menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Kadis DP3A Makassar, Achi Soleman.S.STP, M.Si.
Sebagai bentuk legalitas sinergitas, UPTD Kota Makassar dan IPTI Sulsel melakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU). Jalinan kerjasama ini, dilakukan oleh Ibnu Hajar yusuf sebagai Ketua umum IPTI Sulsel dan Achi Soleman sebagai Kadis DPPPA Kota Makassar. Selasa, 31 Mei 2022 di Balai Kota Makassar Ruang Sipakelebbi.
“Penandatangan MoU kerjasama merupakan tonggak penting sebagai bentuk legalitas dukungan dari lembaga kemasyarakatan,” jelas Achi.
Menurut dia, kalau melihat jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan terbilang sangat tinggi, maka diperlukan langkah edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat melalui lembaga atau komunitas di masyarakat.
“Semoga dengan adanya bantuan IPTI Pemuda Tarbiyah bisa menekan angka kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Makassar,” tuturnya.
Ia berharap penanganan yang dititip di rumah aman binaan secara langsung bisa menambah wawasan cara berpikir yang baik sehingga betul-betul dari segi aspek keagamaan sabgat baik.
“Selain itu, kerjasama ini membantu untuk pengentasan buta aksara Alquran bagi anak yang berhadapan dengan hukum ataupun anak-anak lainnya yang tertangani di UPTD DP3A kota Makassar,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Ketua IPTI Sulsel, Ibnu Hajar yusuf mengatakan, yang harus dilakukan sekarang adalah terjun langsung lapangan, melihat realitas yang sangat memprihatinkan.
“Sebuah keharusan untuk mencari akar segala penyebab dari masalah kekerasan ini. Karna mengetahui satu realitas lebih baik dari pada mengetahui seribu teori,” terang akademisi UIN itu.
Ibnu Hajar menambahkan, dari sisi lain, sangat pentingnya yaitu melakukan bimbingan dan konseling terhadap para korban kekerasan dan para pelaku melalui pendekatan-pendekatan rohani atau agama.
“Kami dari lembaga dakwah Islam akan selalu siap membantu pemerintah Kota Makassar demi keselamatan masyarakat Kota Makassar. Seperti yang selalu dikatakan Pak Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang juga sebagai ketua Dewan Pembina IPTI Pemuda Tarbiyah Sulawesi selatan Jagai Anakta” jagai Koata’ta” peduliki Salama’ki,” ucap Ibnu Hajar. (*)