SULBAR, BACAPESAN.COM – Sejumlah warga memilih bertahan di tempat pengungsian setelah gempa berkekuatan 5,8 magnitudo melanda wilayah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, pada Rabu pukul 13.32 Wita.
Takut terjadi gempa susulan dan potensi reruntuhan bangunan, warga mendatangi pengungsian di dataran tinggi seperti Komplek Kantor Bupati Mamuju, Stadion Manakarra.
Diketahui, lokasi pengungsian tersebut merupakan tempat penginapan sementara saat terjadi gempa bumi dua tahun lalu di Mamuju.
Warga Mamuju, Abidin mengatakan, dirinya bersama keluarga mendatangi pengungsian karena masih trauma dengan kejadian gempa sebelumnya. “Karena kita trauma sehingga kita berusaha untuk mengungsi,” ucap Abidin, Rabu (8/6).
Berdasarkan pantauan, masyarakat memasang tikar atau terpal di kawasan Stadion Manakkarra. Mereka akan kembali ke rumah masing-masing jika situasi sudah kondusif.
“Setelah perasaan kita sudah lega dan kalau sudah ada informasi lebih lanjut bahwa tidak ada gempa susulan maka kami kembali,” ungkapnya.
Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengimbau masyarakat tetap waspada. Khususnya di wilayah Mamuju dan Majene. “Masyarakat Sulbar kami mengimbau agar tenang. Waspada saja, belum ada teknologi mendeteksi kapan gempa itu datang. Gempa itu tidak melukai orang siapapun yang melukai itu bangunannya,” ujar Akmal Malik, Rabu (8/6).
Dia membeberkan atas peristiwa gempa itu menyebabkan kerusakan sejumlah gedung dan korban luka-luka. “Ada kerusakan, di Gedung Serba Guna Sulbar dan tujuh korban lecet,” katanya.
Dia menyampaikan pihaknya saat ini masih terus mengumpulkan data kerusakan akibat gempa. “Saya memerintahkan BPBD agar bergerak memastikan masyarakat aman,” tukasnya.
Gempa magnitudo 5,8 melanda wilayah itu pada Rabu (8/6) sekitar pukul 13.32 Wita. BMKG merilis titik gempa berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer dari Kota Mamuju pada kedalaman 10 kilometer, episentrum gempa berada pada koordinat 2,77 lintang selatan dan 118,56 bujur timur.
Empat orang calon siswa (casis) Bintara anggota Polri yang sedang mengikuti proses seleksi dikabarkan terluka usai gempa bumi magnitudo 5,8 menghantam Kota Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
”Informasi ada beberapa yang luka, ada empat peserta tes yang luka,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sulbar Kombespol Syamsu Ridwan seperti dilansir dari Antara, Rabu (8/6).
Korban yang terluka tersebut, kata dia, adalah peserta calon siswa yang sedang mengikuti tes di Gedung PKK Provinsi Sulbar, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur. ”Tadi tes calon siswa di Gedung PKK Provinsi Sulbar,” kata Kombes Syamsu.
Dari rekaman video amatir yang diterima, di gedung PKK itu terlihat plafon jatuh ke lantai, serta dinding retak, beberapa orang terlihat berkumpul di halaman gedung untuk menyelamatkan diri. Belum ada keterangan resmi dari pihak terkait, termasuk berapa jumlah korban usai gempa berskala magnitudo 5,8 terjadi pada pukul 13.32 wita sesuai data BMKG. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyono Prayitno mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
”Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah diverifikasi,” kata Bambang.
Episentrum gempa berada di 43 km kilometer barat daya Mamuju, Sulawesi Barat, lokasi berada di 2.74 derajat Lintang Selatan dan 118.54 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG menyebut gempa tidak berpotensi tsunami, namun warga perlu mewaspadai potensi gempa bumi susulan yang mungkin saja terjadi.
“Tidak berpotensi tsunami,” tulis akun @infoBMKG, Rabu (8/6/2022).
Kabid Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Mamuju merupakan gempa dangkal. “Akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas Pantai Mamuju,” katanya.
Gempa M 5,8 Mamuju Sulbar memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip), sehingga tidak dipicu sumber gempa Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust). “Berdasarkan hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi satu aktivitas gempa susulan Magnitudo 2,8,” katanya. (*)