MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Gelaran musyawarah daerah (musda) Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) Sulawesi Selatan berakhir deadlock.
Sebanyak 13 cabang FKPPI nampak kompak mundur dari arena musda yang digelar di Gedung Balai Manunggal Mini, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Minggu, (12/6/2022).
Koordinator FKPPI Kota Palopo, Andi Tinting Makkasau membenarkan, 13 cabang memilih mundur lantaran menilai pengaturan musda tidak siap dan dinilai ditunggangi oleh “peserta gelap” dengan menggunakan model-mode “premanisme”.
“Kami 13 cabang all out untuk Ibu Erna Rasyid Taufan namun kami kompak keluar ruangan karena kami tidak terima pengaturan musda dengan model premanisme. Bahkan ada peserta gelap. Kita tidak ladeni,” ungkap Andi Tinting Makkasau saat bercengkrama dengan figur yang didukung, Erna Rasyid Taufan, Ketua FKPPI Parepare sebagai bakal calon FKPPI Sulsel.
Ia menyebutkan 13 cabang yang mencalonkan Istri Taufan Pawe, Wali Kota Parepare ini sebagai Ketua FKPPI Sulsel yaitu Kota Palopo, Luwu Timur, Selayar, Luwu Utara, Soppeng, Wajo, Enrekang, Toraja Utara, Toraja, Parepare, Maros, Barru, dan Sidrap.
Informasi senada juga dikatakan Sekretaris FKPPI Parepare, Tommi Sunarto. “Di antara 13 pemegang hak suara itu, 11 di antaranya menghubungi saya langsung dan meminta kesediaan Ibu Erna Rasyid Taufan untuk memimpin FKPPI Sulsel,” ujar Tommi.
Tommi menguraikan, sejumlah alasan kelayakan Erna Rasyid Taufan diusung sebagai calon Ketua FKPPI Sulsel.
“Kami pemilik suara setelah 10 tahun melihat FKPPI Sulsel kami ingin ada perubahan dalam mewujudkan FKPPI membangun negeri sehingga kami mengusung Ibu Erna Rasyid Taufan sebagai Ketua FKPPI Sulsel,” urai dia.
Selain kader tulen FKPPI, Erna Rasyid Taufan juga mengantongi 20 organisasi yang eksis dan kian maju di bawah kepemimpinannya.
“Beliau juga aktif sebagai penulis buku dan di bidang dakwah. Ada yang menarik, Ibu Erna punya 5 poin dalam membawa FKPPI Sulsel menjadi lebih baik,” imbuh dia.
Pertama lanjut Tommi. Program peningkatan keimanan dan ketakwaan pengurus. Kedua, FKPPI Sulsel kata dia sudah harus memiliki secretariat yang refresentatif.
“Selama ini kita punya tapi pindah-pindah dan Ibu Erna berkomitmen akan itu. Selain itu, FKPPI juga harus memiliki Satgas di setiap cabang yang dilengkapi dengan seragam pengurus sebagai identitas mereka. Dan terakhir, Ibu Erna berkomitmen meningkatkan kesejahteraan anggota dengan ekonomi koperasi,” tandas Tommi yang diketahui kelahiran Maros, alumni kaderisasi FKPPI pusat ini.
Dimintai tanggapan terkait 13 cabang yang memintanya menjadi pemimpin FKPPI Sulsel, Erna Rasyid Taufan mengaku terharu.
“Saya sangat terharu bahwa apa yang saya lakukan di tengah masyarakat selama berpuluh-puluh tahun selama ini baik itu di Parepare maupun di Makassar Allah pantau dan rekam kemudian diteruskan kepada manusia-manusia pilihan untuk memilih saya karena jujur saya tidak mengenal semua yang memilih saya dan tiak pernah ada jalur untuk koordinasi dengan para Ketua PC selama ini,” papar Erna, sapaan karib Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare ini.
Musda yang seyogianya melahirkan pemimpin definitif periode 2022-2027 ini harus ditunda hingga batas yang belum ditentukan. Kini kepengurusan FKPPI Sulsel itu diambil alih oleh pengurus pusat. Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo pun pulang tanpa hasil musda.
(***)