MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Jemaah Calon Haji (JCH) kelompok terbang (Kloter) pertama Embarkasi Makassar, dijadwalkan bertolak ke Tanah Suci Mekah, pada 17 Juni 2022.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) H Khaeroni mengatakan, untuk kloter pertama ini, sebanyak 393 JCH akan diberangkatkan. Rinciannya, JCH asal Kota Makassar 209 orang, Kota Parepare 61 orang, Soppeng 119 orang, ditambah 4 orang Petugas Haji Kloter (TPHI, TPIHI, Dokter dan Perawat).
Khaeroni menjelaskan, situasi Asrama Haji Sudiang Makassar sudah dalam posisi siap menyambut, menerima dan memberangkatkan jamaah haji dalam kondisi sehat dan terbebas dari paparan Covid-19.
Dengan slogan ‘Mabrur, Sehat, Barokah’, Khaeroni mengajak para jamaah haji untuk beribadah dengan senang dan riang.
“Tidak usah pikir macam-macam, fokus saja dengan niat awal kita untuk melaksanakan Ibadah Rukun Islam kelima,” imbau Khaeroni yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar.
Kakanwil lalu menjelaskan kesiapan para petugas haji untuk melayani jamaah. Mereka sudah didukung database digital urutan keberangkatan dan informasi lain terkait pergerakan jamaah. Kloter pertama dan kloter-kloter berikutnya sudah selesai, termasuk validasi dokumen.
“Proses digitalisasi dokomen saat ini dilakukan guna membantu proses visa dan paspor selesai lebih cepat, sehingga ada akselarasi pelayanan,” ujarnya.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Ikbal Ismail mengatakan, semua item telah dipersiapkan untuk pemberangkatan jamaah haji Embarkasi Makassar kloter pertama.
Ikbal menjelaskan, untuk pengantaran dari asrama haji menuju ke bandara akan dikawal langsung oleh Polda Sulsel. “Nanti dari asrama haji ke bandara itu akan dikawal khusus dari TNI Polri Sulsel. Dan itu hanya membutuhkan waktu 3 menit saja untuk sampai ke bandara. Karena lewat gerbang khusus haji di bagian belakang Asrama haji Sudiang. Jamaah langsung tiba di tangga pesawat,” terangnya.
Dia mengaku, untuk menuju ke bandara para jamaah haji ini akan langsung diarahkan ke tangga pesawat, para jamaah haji ini tidak lagi diperiksa. Karena lanjut dia, di asrama haji telah dilakukan pemeriksaan.
“Karena proses pemeriksaan telah dilakukan di asrama, proses pemeriksaan barang, dan sebagiannya. Jadi tidak ada lagi proses pemeriksaan di bandara, langsung ke tangga pesawat,” tutupnya.
Gubernur Sulsel yang diwakili oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Aslam Patonangi menyampaikan bahwa persiapan yang matang dari panitia akan sangat menentukan keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
“Seluruh komponen yang terkait dengan operasionalisasi haji saya harapkan berpartisipasi aktif, terutama dalam memperlancar dan membantu penyelesaian setiap urusan dan masalah yang dihadapi oleh para calon jamaah haji,” ucapnya.
Lebih lanjut Aslam Patonangi mengatakan, tantangan dan hambatan pasti akan ditemui. Namun demikian, kata dia, semuanya bisa diatasi jika panitia saling berkoordinasi, bekerjasama dengan seluruh instansi terkait.
Diakhir arahan Gubernur yang dibacakannya, Aslam Patonangi mengimbau kepada seluruh panitia untuk makukan penyempurnaan tata kelola dan jadikan kendala penyelenggaraan ibadah haji tahun sebelumnya sebagai pembelajaran.
“Hal-hal yang telah baik dalam penyelenggaraan haji selama ini kiranya dapat dipelihara dan terus ditingkatkan, sedangkan apa yang menjadi kelemahan, agar dibenahi, diperbaiki dan disempurnakan,” pungkasnya. (*)