MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Pemantauan HIV/AIDS dengan cara screening harus terus dilakukan.
Hal tersebut diungkapkan Staf pengelola program HIV Dinas kota Makassar kesehatan Kota makassar, Harfianti Firman.
Menurut dia, tiga tahun terakhir tidak ada lonjakan kasus yang signifikan sebab screening terus dijalankan.
“Di tahun 2020 hanya di temukan 675 orang dari 44 ribu orang yang di screening, di tahun 2021 di temukan 784 orang imbas dari awal covid dari 48 ribu yang di Screening, sampai Maret tahun ini sudah 13 ribu yang di screening 231 orang yang di temukan. Jika di rata-rata dari yang telah di screening hanya 1,6 persen,” ungkapnya.
Hal ini menurut Harfianti harus dijaga selain dengan alat kontrasepsi sebagai pemutus mata rantai mereka juga harus meminum obat ARV. Karena dari hasil penelitian oda yang meminum ARV dapat menurunkan kemungkinan penularan lebih kecil ke orang lain.
“Dari tahun 2014 puskesmas sudah menjalankan program sufa yaitu akselerasi pengobatan dini dimana setiap orang di lakukan screening khususnya pada ibu hamil, semua pasien TB, hepatitis b dan c, IMS, dan pastinya melakukan operasi kunci,” bebernya.
Lebih jauh dirinya mengungkapkan, saat ini target sasaran yang ingin di capai adalah semua orang mengetahui status HIV nya terutama orang-orang yang melakukan perilaku beresiko. Dan bagi orang yang telah melakukan screening menjalankan pengobatan hingga berstatus undetectebel. (*)