JAKARTA, BACAPESAN.COM – PT Vale Indonesia Tbk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda perubahan susunan direksi maupun komisaris.
Pada susunan direksi, pergantian merujuk pada surat pengunduran diri oleh Dani Widjaja selaku direktur perseroan. Sementara pada jajaran komisaris, landasan pada pergantian ini adalah surat pengunduran diri dari Hendi Prio Santoso dan Nobuhiro Matsumoto, masing-masing sebagai wakil presiden komisaris dan komisaris.
Dalam RUPST tersebut, disepakati penunjukan Muhammad Rachmat Kaimuddin sebagai Wakil Presiden Komisaris dan Yusuke Niwa sebagai Komisaris. Rachmat Kaimuddin sendiri pernah memimpin Bukalapak, yang juga membawanya sebagai special advisor di bidang teknologi, dan sebagai plt. Deputi transportasi dan infrastruktur di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Sementara, Yusuke Niwa merupakan eksekutif di Sumitomo Metal Mining. Yusuke merupakan figure yang telah berpengalaman di bidang pertambangan, khususnya nikel.
Adapun susunan
Presiden Direktur : Febriany Eddy
Wakil Presiden Direktur: Adriansyah Chaniago
Direktur: Bernardus Irmanto
Direktur : Vinicius Mendes Ferreira
Adapun komposisi Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris: Deshnee Naidoo
Wakil Presiden Komisaris: Muhammad Rachmat Kaimuddin
Komisaris: Luiz Fernando Landeiro
Komisaris: Fabio Ferraz
Komisaris: Yusuke Niwa
Komisaris: Dadan Kusdiana
Komisaris: Alexandre Silva D’Ambrosio
Komisaris Independen : Raden Sukhyar
Komisaris Independen: Rudiantara
Komisaris Independen: Dwia Aries Tina Pulubuhu
CEO PT Vale, Febriany Eddy berharap
susunan direksi dan komisaris yang baru ini dapat menjaga keunggulan PT Vale, dan menebalkan komitmen untuk beroperasi dengan mengedepankan aspek keberlanjutan.
“Perseroan mengalami tantangan baru di dunia pertambangan mineral, dengan meningkatnya kebutuhan akan nikel, khususnya dalam menyongsong era kendaraan elektrik. Tantangan tersebut adalah menghadirkan nikel dari sumber yang bersih untuk menjawab transformasi kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan yang tidak menimbulkan polusi dan mengganggu keseimbangan lingkungan,” ungkap Febriany
“PT Vale juga menghadapi tantangan berupa ekspansi di dua lokasi Kontrak Karya, yakni di Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah, dan Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara,” sambungnya. (*)