WAJO, BACAPESAN.COM – Harapan Bupati Wajo Amran Mahmud yang mendambakan kabupaten yang dipimpinnya bisa melahirkan ribuan penghafal Al-Qur’an semakin mendekati kenyataan.
Kini, jumlah penghafal al-qur’an atau hafidz/hafidzah di kabupaten berjuluk “Kota Sutera” itu, terus bertambah. Terbaru, Majelis Quraa Wal Huffadz As’adiyah Masjid Jami’ Sengkang, melakukan penamatan ke 50 hafidz-hafidzah melalui wisuda tahfidzul qur’an yang digelar di Gedung Darmawan, Minggu (3/7/22).
Di wisuda kali ini, selain dihadiri para pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah, juga ada Bupati Wajo, Amran Mahmud, Kepala Kantor Kementerian Agama Wajo, Muhammad Yunus. Termasuk, Ketua Tanfidziah PW NU Sulsel, AG KH. Hamzah Harun Al Rasyid yang tak lain alumni Pesantren As’adiyah.
Bupati Wajo, Amran Mahmud menyampaikan kesyukurannya melihat upaya dan sinergitas seluruh pihak untuk pembinaan umat, khususnya dalam mencetak generasi qur’ani di Kabupaten Wajo.
“Di Kabupaten Wajo ini sudah ada sekitar 40 pondok tahfidz yang tersebar di 14 kecamatan. Dan yang terbesar tentu adalah Pondok Pesantren As’adiyah yang sejak dulu sampai sekarang melahirkan para penghafal Al-Qur’an,” ucapnya saat memberi sambutan.
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Wajo ini, kembali menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya ke Pondok Pesantren As’adiyah.
“Kami juga atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan PP Pondok Pesantren As’adiyah, khususnya pimpinan dan seluruh pembina As’adiyah di Masjid Jami’ yang telah berhasil mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang diwisuda hari ini,” tambah Amran yang dikenal dekat dengan As’adiyah.
Selain itu, Amran yang pernah tercatat sebagai wakil direktur pasca-sarjana IAI As’adiyah, juga menyemangati para wisudawan. Menurutnya, hanya orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT yang bisa menghafal Al-Qur’an.
“Dan anak-anakku semua inilah yang dipilih oleh Allah SWT. Saya minta juga agar selalu dijaga hafalannya, bahkan ditingkatkan. Juga, jangan angkuh dengan apa yang dimiliki saat ini. Saya sampaikan selamat kepada anak-anakku, begitu pula ke para orang-tuanya. Kita patut bersyukur dan berbangga,” sebutnya.
Sebagai penyemangat, Amran memberikan hadiah khusus kepada para hafidz yang mampu menyelesaikan hafalannya hanya lebih dari satu tahun. Ia berharap, bisa dicontoh bagi para santri yang masih menghafal.
Sementara, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pondok Pesantren As’adiyah, AG. Dr. H. Muhyiddin Tahir, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pembina pondok pesantren As’adiyah di Masjid Jami’ Sengkang yang telah berhasil mewisuda hafidz-hafidzah. Menurutnya, membina anak-anak itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Diperlukan usaha yang keras dan keikhlasan.
“Keberhasilan Majelis Quraa Wal Huffadz juga adalah keberhasilan PP Pondok Pesantren As’adiyah,” jelasnya.
Ketua Majelis Quraa Wal Huffadz As’adiyah Masjid Jami’ Sengkang, Muhammadong mengurai, di wisuda kali ini, ada 50 orang hafidz-hafidzah. Terdiri dari 46 orang hafidz dan 4 orang hafidzah.
Ia juga menuturkan bahwa saat ini Pesantrenn As’adiyah Masjid Jami’ banyak diminati, sehingga bekerjasama dengan beberapa masjid di Kabupaten Wajo, khususnya yang berada di wilayah Sengkang.
“Dari 7 kerjasama dengan masjid atau cabang, Alhamdulillah sudah ada sekitar 500 orang hafidz dan hafidzah dari ponpes As’adiyah Masjid Jami’ Sengkang,” sebutnya.
Berdasarkan pantauan, wisuda ini dihadiri Ketua MUI Kabupaten Wajo sekaligus Rektor IAI As’adiyah Sengkang, AG. Dr. Muhammad Yunus Pasanreseng Andi Padi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, Muhammad Yunus, AG KH. Syuaeb Nawang, Ketua Tanfidziah PW NU Sulsel, AG KH. Hamzah Harun Al Rasyid, Pimpinan Pondok Pesantren Zam-zam, Lukman Syamsuddin, Jajaran PP Pondok Pesantren As’adiyah, orang tua santri dan tamu undangan lainnya. (*)