MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Sulawesi Selatan bakal berlangsung dinamis. Berbagai kalangan banyak yang memutuskan untuk terjun pada pesta demokrasi tersebut.
Seperti di DPRD Sulawesi Selatan, sebanyak 11 anggota dewan disebut mengincar kursi kepala daerah (Kada). Mereka yang berniat maju di Pilkada 2024 mulai dari Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari. Politisi Partai Golkar itu mengincar kursi Bupati Barru.
Selanjutnya, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif. Sekretaris DPW NasDem Sulsel itu disebut bakal maju bertarung di Pilkada Sidrap 2024. Kemudian ada nama Darmawangsyah Muin. Legislator Partai Gerinda itu siap maju di Pilkada Gowa.
Legislator lainnya yang juga mengincar kursi kepala daerah diantaranya, Syamsuddin Karlos (Pilkada Jeneponto), Husmaruddin (Pilkada Luwu), Hengky Yasin (Pilkada Takalar), Adi Ansar (Pilkada Selayar), Selle KS Dalle (Pilkada Soppeng), John Rende Mangontan (Pilkada Tana Toraja), Irwan Hamid (Pilkada Palopo), dan Andi Irwandi Natsir (Bone).
Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi NasDem, Ady Ansar mengaku sudah mempersiapkan diri untuk maju sebagai kandidat calon Bupati Kepulauan Selayar. “Semuanya sudah siap,” kata Ady Ansar.
Ady Ansar menegaskan tidak akan gentar meski kelak harus melawan keluarga dari Bupati Basli Ali. “Saya tidak ingin ambil pusing siapa lawan saya nantinya. Tapi saya mau kita berkompetisi dengan baik,” ujarnya.
Legislator DPRD Sulsel lainnya, Selle KS Dalle juga mengaku tengah mempersiapkan diri maju cakada 2024. Dia terinspirasi atas dukungan dari tim dan dorongan dari keluarga yang menginginkan dirinya maju untuk membangun Soppeng ke depan.
“Yang jelas saya sudah siapkan diri maju bertarung di Pilkada Soppeng 2024. Ini berkat dorongan tim, relawan dan keluarga. Makanya saya tentu siap,” jelasnya, Minggu (3/7/2022).
Menurut legislator Partai Demokrat itu, dua periode menjabat sebagai wakil rakyat menjadi modal baginya untuk maju bertarung. Apalagi kata dia, Pilkada 2024 di Soppeng tak ada calon petahana sehingga kandidat bebas bertarung.
“Kalau ada bertanya kenapa saya mau maju, saya kira dua periode di DPRD Provinsi cukup dengan pengalaman yang ada. Apalagi tim dan relawan saya masih kompak, kita juga tau Pilkada 2024 di Soppeng petahana tidak maju lagi, bebas kandidat lain bertarung,” tuturnya.
Selle mengakui bahwa dirinya juga intens komunikasi dengan sejumlah parpol lain serta figur yang berpotensi maju di daerah tersebut.
Dia mengaskan bahwa keinginan maju di Pilkada Soppeng murni melanjutkan pembangunan di daerah tersebut. Apalagi saat ini Soppeng sudah mengalami kemajuan pesat.
“Saya intens komunikasi sama parpol dan beberapa figur lain. Niat saya kan ingin membangun Soppeng lebih baik lagi. Tak bisa dipungkiri, sekarang sudah mengalami kemajuan dari berbagai sektor. Ini kita harus lanjutkan,” tuturnya.
Kendati demikian, ia menuturkan bahwa dirinya tetap berharap Demokrat dan pengusung nantinya memberikan peluang sehingga niat baiknya bisa terwujud di 2024. “Harapan kita tentu di partai, bagaimanapun untuk maju pilkada kembali ke partai pengusung dan koalisi nantinya,” pungkasnya.
Sedangkan, Andi Irwandi Natsir yang dimintai tanggapan soal maju di Pilkada Bone 2024. Dia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan partai dan masyarakat.
Menurut anggota DPRD Sulsel asal fraksi PAN itu, kehendak masyarakat tentu sangat penting. Pasalnya masyarakat menentukan pilihan sehingga butuh dukungan dari masyarakat di Kabupatem Bone.
“Bagi saya jika partai dan masyarakat berkehendak mau maju di Pilkada 2024, maka saya siap. Karena menentukan pilihan masyarakat, sedangkan partai sebagai pengusung,” singkatnya.
Sedangkan, Anggota DPRD Sulsel asal fraksi PKB, Irwan Hamid juga secara balak-blakan akan maju pada Pilwali Palopo 2024.
“Kalau keinginan, tentu ada untuk maju dan kembali ke Palopo 2024. Kita fokus dulu bagaimana penambahan jumlah kursi agar bisa mengusung,” katanya.
Menurutnya, Palopo punya kelebihan letak wilayahnya sangat strategis. Kemudian masyarakat di Palopo punya bakat bisnis, tinggal bagaimana pemerintah manfaatkan potensi ini.
Menurutnya, tim yang sudah terbentuk saat caleg akan dimasifkan. Hal ini guna fokus melakukan silaturahmi hingga ke akar rumput.
“Tim yang ada melanjutkan kerja masif di dapil. Persiapannya yang terpenting dulu bagaimana saya bisa menyapa masyarakat, silaturahmi, supaya orang-orang bisa mengenal,” tutupnya.
Manajer strategi dan operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam mengatakan, kans figur-figur legislator untuk maju sebagai kepala daerah tentu terbuka lebar. “Mereka sudah punya modal politik,” katanya.
Namun sekalipun kekuatan politik yang dimiliki tentu masing-masing berbeda di setiap wilayah kontestasi politik nantinya. “Salah satu tantangan bagi seorang legislator, apakah ke depan ia akan nyaleg kembali lalu kemudian maju di Pilkada. Ataukah memilih salah satu diantara dua medan kontestasi politik pada tahun 2024,” singkatnya.
Pengamat politik UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad mengatakan, figur wakil rakyat yang hendak maju di Pilkada 2024 sangat berpeluang.
Pasalnya kata dia, mereka sudah memiliki basis di dapil masing-masing. Apalagi sudah memuliki modal sosial di masyarakat selama duduk di kursi DPRD.
“Saya kira mereka berpeluang, alasannya karena modal sosial selama duduk di kursi dewan membantu masyarakat baik reses dan sosper sudah menambah elektoral,” tururnya.
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi itu menambahkan, meskipun modal sosial pada bantuan di masyarakat, akan tetap hal itu belum cukup.
Dia mencontohkan bahwa hajatan politik tahun lalu dan mendatang faktor penting yang belum bisa hilang dari mayoritas pemilih adalah finansial yang banyak.
“Kalau calon punya modal ditopang finansial yang kuat pasti berpeluang menang. Karena pemilih sekarang tidak melihat pada modal sosial, akan tetapi lebih dari itu,” pungkas Fisdaus.
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto mengatakan, legislator DPRD Sulsel yang berminat tampil di kontestasi Pilkada 2024, sebaiknya tetap fokus di Pileg dulu.
“Perolehan suara Pileg 2024 lah yang menentukan dinamika kandidasi Pilkada 2024. Kontribusi, loyalitas dan pencapaian pribadi serta partai menjadi basis rasional untuk tampil di Pilkada 2024,” kata Andi Luhur.
Andi Luhur pun memberikan saran agar mereka mengikuti kontestasi Pileg yang lebih awal berlangsung. “Sebaiknya mereka tetap ikut Pileg untuk memanaskan dan mengkonsolidasi mesin politiknya. Dengan waktu yang berdekatan, manajemen pembiayaan politik juga mesti diatur dengan baik,” ujarnya.
Posisi sebagai legislator sebenarnya membawa privilege dalam membangun engagement (kedekatan) dengan pemilih. “Dengan mekanisme reses atau Sosper yang difasilitasi negara, legislator ini bisa memperluas basis dukungan konstituennya,” tuturnya.
Tentu saja syaratnya adalah memastikan dukungan partai politik untuk kendaraan pengusul. “Termasuk membangun koalisi untuk mencukupkan syarat dukungan, jika partainya bersyarat mengusul,” jelasnya. (*)