MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Jumlah desa sangat tertinggal di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami penurunan drastis pada tahun 2022 ini. Jumlahnya kini tinggal 11 desa.
Angka itu menurun dibanding setahun sebelumnya 38 desa. Adapun 11 desa sangat tertinggal itu berada di tiga kabupaten, Pinrang, Tana Toraja, dan Toraja Utara.
Antara lain Desa Basseanng, Desa Kariango, Desa Lembang Mesakada, Desa Letta di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. Selanjutnya Desa Sandana di Kecamatan Bittuang Tana Toraja.
Desa Simbuang Batutallu, Desa Baruppu Benteng Batu, Desa Baruppu Parodo, Desa Baruppu Utara, Desa Talimbang, dan Desa Sa’dan Ulusalu Kabupaten Toraja Utara.
“Alhamdulillah satu tahun kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS), desa sangat tertinggal turun drastis dari 38 desa jadi 11 desa,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel Muh Saleh kepada wartawan di kantor Dinas PMD Propinsi Sulsel, Kota Makassar, Kamis (14/7).
Saleh mengatakan, 11 desa sangat tertinggal itu berdasarkan Surat Keputusan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Saleh mengatakan, penurunan 38 desa sangat tertinggal jadi 11 desa ditandai pembangunan infrastruktur dan peningkatan tingkat pendapatan masyarakat desa sudah meningkat.
Menurutnya, capaian ini menunjukkan program pemberdayaan desa berjalan dengan baik dalam satu tahun ini.
“Kita bisa menaikkan Indeks Desa Membangun (IDM) kita di Sulsel. Program kegiatan yang untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa jalan dengan baik. Sehingga pada pemerintahan Pak Gub mampu menekan desa tertinggal dan sangat tertinggal,” katanya.
Saleh mengungkapkan, Andi Sudirman mengambil peran mengintervensi pemerintah desa dan daerah dalam setahun ini. Hal itu ditandai dengan penerapan Perda Nomor 9 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan desa dan ditindaklanjuti Pergub nomor 7 tahun 2022 tentang program kegiatan percepatan pembangunan desa.
“Kebijakan ini mendorong intervensi pembangunan di kawasan sangat tertinggal dan tertinggal,” terangnya.
Ia juga berharap berkurangnya desa sangat tertinggal ini bisa berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan pertanian masyarakat desa.
Diketahui, Andi Sudirman Sulaiman menjabat Plt Gubernur Sulsel pada 28 Februari 2021. Sejak saat itu Andi Sudirman Sulaiman jadi pengendali pemerintahan Sulsel.
Selanjutnya Andi Sudirman Sulaiman dilantik jadi gubernur definitif oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 10 Maret 2022. Andi Sudirman Sulaiman melanjutkan pemerintahan Nurdin Abdullah hingga 5 September 2023. (*)