MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Mengonsumsi air mineral sudah jadi bagian dari kebutuhan sehari-hari. Di Indonesia sendiri, sebagai daerah tropis air mineral dipilih untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selalu prima.
Banyak perusahaan air pun berlomba-lomba meluncurkan minuman dengan pH (derajat keasaman yang tinggi) agar air mineral tersebut lebih bermanfaat bagi tubuh.
Inilah yang membuat PT Anugerah Pertama Perkasa, perusahaan air minum di Sulawesi Selatan meluncurkan produk air minum pH tinggi yang dinamakan Hplus yang memiliki kadar pH lebih tinggi, yaitu 8. Hplus diproduksi di Kabupaten Maros, dan diedarkan perdana pada Senin 1 Agustus 2022.
“Kami datang membawa air kemasan pilihan baru untuk warga Makassar dan Sulsel secara umum. Harga bersaing dengan merk lain. Jadi kami jadir sebagai pilihan baru, airnya segar dan sehat dengan pH seimbang,” kata Direktur pemasaran Hplus, Sumirlan.
Sumirlan menjelasakan, Air dengan pH8 atau bisa disebut air alkali berbeda dengan air minum pada umumnya yang memiliki pH netral atau di angka 7. Semakin tinggi pH tubuh maka semakin baik. Selain itu, air dengan pH 8+ biasanya mengandung mineral alkali dan ORP negatif.
“Sudah banyak jurnal dan hasil penelitian terkait manfaat air alkalin untuk kesehatan. Makanya kami hadir sebagai pilihan air minum yang lebih sehat,” kata mantan pemain PSM ini.
Pada hari pertama penjualan, Hplus diedarkan sebanyak 20 ribu dus kemasan 330 ml. Sumirlan menjelaskan, untuk sementara Hplus hanya diproduksi dalam kemasan botol 330 ml. Kemasan ini dipilih karena dianggap lebih hemat dan gampang dibawa ke mana mana.
“Tipe kemasan ini sedang, isinya lebih banyak dari air kemasan gelas dan sedikit dibawah kemasan botol 600 ml. Cocoklah untuk diselip di tas atau dikantongi juga bisa,” jelas Sumirlan, yang juga Mantan Manajer PSM Makassar.
Kendati demikian, Sumirlan tidak menampik jika ke depan Hplus akan diproduksi dalam kemasan lebih besar. Seperti botol 600 ml, botol 1,5 l hingga kemasan galon.
“Sementara ini untuk tahun pertama kami menargetkan 100.000 dos per bulan,” pungkas Sumirlan. (*)