JAKARTA, BACAPESAN.COM– Kuota jemaah haji Indonesia pada musim haji 2023 akan bertambah.
Kuota jemaah haji Indonesia untuk penyelenggaraan haji tahun 2022 ini hanya 100.051 atau kurang dari 50 persen dibanding pada penyelenggaraan tahun 2019.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan kuota jemaah haji Indonesia pada musim haji tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi akan naik.
Hal tersebut berdasarkan hasil pembicaraannya dengan Menteri Haji Arab Saudi.
“Hasil pembicaraan saya dengan menteri haji dan umrah Arab Saudi, Insya Allah akan dinaikkan jumlah kuotanya tahun depan,” ujarnya di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis, 18 Agustus 2022.
Namun, dia belum bisa memastikan berapa penambahan julah kuota.
Dia menyebut kepastian penambahan jumlah kuota masih menunggu dari otoritas Arab Saudi.
Menag mengatakan Kementerian Agama RI dan Menteri Agama Arab Saudi akan terus berkoordinasi untuk membicarakan kepastian kuota, fasilitas, hingga hak dan kewajiban jamaah haji.
Pada pelaksanaan ibadah haji 1443 Hijriah/2022 Masehi, Indonesia mendapat kuota haji sebesar 100.051. Jumlah ini hanya sekitar 46 persen dari kuota normal yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya.
Kuota haji 2022 sebanyak 100.051 terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus. Dalam lima tahun sebelumnya, kuota haji reguler Indonesia mencapai 155.200 (2015 dan 2016), 204.000 (2017 dan 2018), serta 214.000 orang pada 2019.
Saat di Saudi kemarin, Menag juga mendapatkan informasi bahwa kemungkinan akan ada kuota khusus untuk jamaah lanjut usia atau lansia.
“Berdasarkan informasi, akan ada kuota khusus untuk usia lanjut. Definisinya seperti apa kita tunggu penjelasan Saudi,” kata dia.
Di sisi lain, Menag menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada sejumlah pihak yang terlibat dalam pelaksanaan operasional ibadah haji 2022 yang dinilai lancar dan tak ada kasus yang menonjol.
“Semuanya telah melampaui proses penyelenggaraan ibadah haji dengan baik dan lancar. Sehingga kita bisa menemukan beberapa fakta jauh lebih baik dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya,” katanya. (fin/*)