MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Keluatan dan Perikanan telah menanam 1,7 batang mangrove di berbagai wilayah pesisir di Sulsel. Hal ini menjadi salah satu program prioritas Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
“Per bulan Agustus 2022, kita sudah tanam mangrove sebanyak 1,7 juta batang,” kata Gubernur Sulsel, Andi Sudirman.
Hal itu disampaikan saat Ia, bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Siti Nurbaya Bakar; Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono; serta Menteri BUMN yang diwakili Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi, Tedi Bharata melakukan penanaman mangrove di Dusun Marannu, Desa Marana, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Jumat, 19 Agustus 2022.
Nilai itu pun bahkan bisa meningkat hingga 1,9 juta batang. Mengingat rencananya akan dilakukan penanaman di Kabupaten Kepulauan Selayar di tahun ini.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Muhammad Ilyas memaparkan, bahwa setiap tahunnya di targetkan penanaman seluas 55 hektar.
“Untuk tahun 2022 ini, target sudah tercapai di bulan Agustus. Dinas Keluatan dan Perikanan telah menanam 559.000 batang mangrove di berbagai wilayah di Sulsel atau seluas 55 hektare,” jelasnya.
Ilyas menyebutkan program penanaman mangrove di Sulsel akan dilanjutkan untuk mendukung program nasional. Di
mana Pemerintah mentargetkan rehabilitasi mangrove mencapai 600.000 hektare pada akhir 2024 mendatang. Rehabilitasi mangrove tersebut gencar dilakukan di berbagai penjuru tanah air oleh instansi pemerintah terkait.
Sulsel memiliki luas lahan mangrove di daerah pesisir sekitar 45.505 Ha. “Kita akan teruskan program ini, karena kita mendukung program nasional untuk target 600 ribu hektare,” sebutnya.
559.000 batang pohon sudah ditanam, beberapa lokasi juga masih akan dilakukan penanaman, seperti di Selayar.
Lanjutnya bahwa setiap cabang dinas kelautan (CDK) punya program untuk Pemprov. CDK Bosowasi misalnya 114 ribu batang mangrove, di CDK Ajatappareng 38 ribu mangrove, CDK Maminasata totalnya 210 ribu batang lokasinya di antaranya Gowa, Takalar, Makassar dan Maros.
Ilyas menyebutkan, ini merupakan komitmen Gubernur untuk mengembalikan ekosistem mangrove dan mendukung blue carbon atau karbon yang diserap dan disimpan di eksosistem pesisir dan laut. (*)