Yang Dilakukan Saat Pelecehan Seksual Terjadi di Depan Mata

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja. Bukan cuma di tempat sepi, tertutup, tapi juga di ruang publik sekali pun. Tak ada yang ingin jadi korban pelecehan seksual. Apalagi tanpa ada yang membantu. Bahkan terkadang sekalipun ada saksi mata, tak banyak orang yang berani membantu korban. Tapi jika Anda melihat pelecehan seksual terjadi di depan Anda, jangan panik. Anda bisa membantu korban agar intervensi pelecehan sehingga tidak terjadi.

Intervensi pelecehan atau by stander intervention adalah strategi sosial yang dilakukan untuk mencegah atau menghentikan kekerasan melalui keterlibatan individu maupun kelompok. Tindakan ini bisa dilakukan siapa pun ketika melihat pelecehan seksual. Menurut Co Director organisasi nirlaba untuk cegah pelecehan seksual, Hollaback! Indonesia, Anindya Vivi ada 5 cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah pelecehan seksual terjadi di depan Anda dan membantu korban.

1. Direct (langsung)

Anda mungkin ingin merespons secara langsung pelecehan seksual saat itu juga. Anda bisa langsung mengatakan bahwa tindakan tersebut termasuk pelecehan, bahwa dia tidak boleh begitu.
“Sebisa mungkin untuk berusaha berkata jelas dan singkat. Tidak terlibat dalam perdebatan, atau pertengkaran karena bisa berisiko,” kata Vivi.
Direct mungkin cara paling berisiko untuk menghentikan pelecehan seksual.Apalagi jika Anda berada di tempat asing tanpa kenal siapa pun. Intinya adalah menilai situasi yang aman untuk Anda dan korban.

2. Distract (distraksi)

Sesuai namanya, distraksi artinya mengalihkan perhatian pelaku dari apa yang ia lakukan.
Distraksi adalah metode yang lebih halus untuk menginterupsi kejadian yang sedang terjadi. Idenya adalah untuk mengabaikan pelaku dan fokus pada korban.
Anda bisa pura-pura mengenal korban, berpura-pura tersesat, menanyakan waktu atau tempat, atau menghalangi korban dan pelaku secara fisik jika memungkinkan.

3. Delegate (delegasi)

Delegasi adalah metode untuk meminta bantuan orang lain. Anda bisa menghubungi polisi, bekerja sama dengan seseorang yang berada di sekitar Anda untuk menghentikan pelecehan, atau mencari pihak berwenang di tempat tersebut seperti satpam, atau pemilik toko untuk turun tangan.
Langkah satu ini juga bisa dilakukan oleh korban ketika punya waktu lepas dari pelaku pelecehan.

4. Documentation (mendokumentasikan)

Merekam sebuah kejadian pelecehan seksual sangatlah membantu. Rekaman yang Anda ambil bisa jadi bukti penting yang mungkin dibutuhkan di waktu mendatang.
Tapi pastikan bahwa Anda berada dalam keadaan aman. Dokumentasi yang Anda miliki juga tidak boleh disebarkan ke media sosial tanpa persetujuan korban.
Tanyakan pada korban apabila ia butuh dokumentasi tersebut untuk membuat laporan. Tapi akan lebih baik jika Anda menggunakan cara lainnya agar orang tersebut tak mengalami pelecehan seksual.

5. Delay (Menunda)

Sangat sulit bergerak untuk menghentikan pelecehan seksual. Anda mungkin tidak bisa melakukan apa-apa saat kejadian tersebut, tapi setidaknya Anda bisa membantu korban setelahnya.

Anda bisa membuat perbedaan bagi orang yang telah dilecehkan dengan menanyakan kondisinya.
“Tanyakan apa dia baik-baik saja, apakah ada cara untuk membantunya, tawarkan diri untuk menemaninya sampai tempat tujuan, tawarkan untuk membuat laporan,” tutur Vivi.

Namun ketika berusaha untuk membantu korban pelecehan seksual, Anda juga harus berhati-hati dan memperhatikan kondisi sekitar. Jangan gegabah yang akhirnya bisa membahayakan diri sendiri dan korban.

(CNN Indonesia/BacaPesan.com)

  • Bagikan

Exit mobile version