MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Belakangan pelecehan seksual kembali marak terjadi. Hal ini tentunya membuat khawatir para orang tua. Ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi jika anak menjadi korban. Anak tersebut akan memberitahukan kepada orang tua bahkan ada kemungkinan anak tidak menceritakan hal tersebut.
Bagi anak yang tidak menceritakan bahwa ia menjadi korban, tentunya akan membuat kebingungan orang tua atas perubahan sifat yang dilakukan sang anak. Menurut Danang Baskoro, M.Psi, psikolog dari RSJ Menur Surabaya, terdapat beberapa tanda yang dapat orang tua ketahui ketika anak menjadi korban pelecehan seksual seperti.
- Terlihat murung atau sedih
- Fokus dan semangat belajar yang menurun
- Tidak mau masuk sekolah
- Menarik diri
- Adanya perubahan mood.
Tentunya perubahan yang dialami membuat cemas para orang tua. Oleh karena itu, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi anak korban pelecehan yaitu mengerti posisi anak dan meminta pertolongan pada profesional.
Membawa anak ke profesional seperti terapis dan lainnya akan membuat anak dapat melewati fase kritisnya karena trauma yang dialami. Semakin cepat anak dibawa ke profesional, akan semakin lebih baik terlebih jika kasus tersebut berkaitan dengan kasus hukum. Jika semakin lama ditangani, kejadian tersebut akan semakin terekam jelas di otak anak. Tak hanya itu, masih ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk menghadapi korban pelecehan seksual kepada anak. (*)