PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Kharisma Event Nasional (KEN) Festival Salo Karajae oleh Disporapar Parepare yang mulai dibuka pada Selasa, (27/9/2022) hingga resmi ditutup pada Sabtu, (1/10/2022) malam di Torangeng River Side, dipadati pengunjung hingga 38 ribu orang.
Dipadati pengunjung ke festival itu juga memengaharui jumlah transaksi perputaran ekonomi mencapai Rp1,9 miliar di sektor UMKM.
Itu tidak termasuk transaksi kendaraan dan perumahan. Even nasional yang dipusatkan di pesisir terbesar Sulawesi Selatan itu, Sungai (Salo) Karajae itu, jika dirata-ratakan pengunjung setiap harinya mencapai antara 7.000 hingga 8.000 orang.
Itu membuktikan animo masyarakat dari hari ke hari tidak berkurang demi menyaksikan even yang terdaftar dalam Kharsima Even Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) itu.
Festival Salo Karajae yang menggabungkan wisata bahari dan budaya dipusatkan di destinasi wisata Kawasan Tonrangeng River Side, Kelurahan Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.
Tak hanya sukses digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Festival Salo Karajae juga merupakan inovasi membangkitkan perekonomian daerah dan memajukan sektor keperiwisataan nusantara., khususnya Kota Parepare dan secara umum di Provinsi Sulawesi Selatan.
Wakil Wali Kota Parepare, H Pangerang Rahim mewakili Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe resmi menutup Festival Salo Karajae 2022.
Turut dihadiri, Sekda Kota Parepare, H Iwan Asaad, Wakil Ketua DPRD Kota Parepare, H Tasming Hamid, para asiten, kepala SKPD, serta camat dan lurah lingkup Pemkot Parepare.
Dari pantauan di lokasi, nampak ribuan pengunjung yang datang tidak hanya berkeinginan belanja atau melihat sejumlah pameran, tapi juga ingin menyaksikan penampilan hiburan dan pentas budaya it.
Acara penutupan itu cukup meriah karena menampilkan beberapa persembahan parade budaya. Salah satunya Tradisi Sigajang Laleng Lipa atau Tradisi Baku Tikam dalam Sarung, Tari Gandrang Bulo, Tari Kreasi, dan lainya.
Penampilan tersebut, mampu menghibur ribuan pengunjung di lokasi itu. Sekaligus momen penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba yang diselenggarakan Disporapar, sebagai rangkaian event festival tahunan tersebut.
Ada pun lomba yang diselenggarakan, di antaranya, lomba perahu hias, mancIng, lomba dayung, nyanyi lagu daerah, tari kreasi, tangkap bebek, gandrang bulo, mappadendang dan lainnya.
Wakil Wali Kota Parepare, H Pangerang Rahim mengatakan, Festival Salo Karajae telah sukses digelar. Kegiatan ini, merupakan event pesisir sungai yang terbesar di Sulsel yang digelar setiap tanggal 27 September, bertepatan dengan Hari Pariwisata Sedunia.
“Ada berbagai lomba yang digelar. Tujuannya untuk mencari bakat di bidang kreativitas seni. Seperti lomba tari kreasi, lagu daerah, foto objek wisata, dan lainnya,” katanya.
Dia berharap event di tahun berikutnya dapat digelar semakin meriah, sehingga masyarakat Parepare dan sekitarnya dapat terhibur.
“Festival Salo Karajae sudah menjadi event nasional yang digelar setiap tahun,” tegasnya.
Lebih lanjut, kata Pangerang Rahim, pemerintah bersama masyarakat, berharap Parepare bisa lebih dari sekedar kota transit, kota Habibie Ainun. Namun, bisa menjadi tempat destinasi wisata, dan mampu memiliki magnet, sehingga pengunjung dari luar daerah tertarik untuk berkunjung ke Parepare.
“Sehingga program strategis teori telapak kaki, Bapak Wali Kota Parepare harus terus kita terapkan,” ungkapnya.
Salah satunya, kata dia, Festival Salo Karajae yang dapat menarik wisatawan berkunjung ke Parepare. Sehingga Kota Parepare dapat dilirik mata dunia.
“Bahkan wisatawan bisa lebih mengenal lebih jauh potensi wisata di Parepare,” jelas Pangerang Rahim.
Dia mengungapkan, pihak panitia terus berupaya dalam mengembangkan sektor UMKM selama pelaksanaan Festival Salo Karajae.
“Kita berharap event ini mampu menjadi magnet Parepare untuk tujuan wisata. Tidak hanya menjadi tempat transit semata,” ujar Pangerang Rahim.
Dia pun mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara khususnya Disporapar Kota Parepare, para peserta dan segenap masyarakat yang telah memeriahkan kegiatan ini.
“Melalui event ini, kita dapat melestarikan, serta mengembangkan kesenian dan budaya dalam mewujudkan kebersamaan, guna membangun masyarakat Parepare melalui bidang seni, budaya dan pariwisata,” harapnya.
Dia menambahkan, pada malama hari tiba di sekitar kawasan Tonrangan River Side, gemilang lampu warna-warni yang terlihat sangat indah.
“Sangat pas untuk duduk bersantai sambil menikmati kuliner,” kata Pangerang Rahim.
Pangerang Rahim berpesan kepada pemenang lomba tidak berpuas diri, dan tidak berhenti sampai di sini. Tetapi teruslah berkreasi dan terus berupaya menggapai prestasi yang lebih tinggi, untuk kemajuan seni budaya dan pariwisata di Kota Parepare.
“Saya ucapkan selama kepada pemenang lomba, dan tidak berpuas diri untuk kemajuan seni budaya dan pariwisata di kota yang kita cintai ini,” pesannya.
Dia berharap, festival ini mampu memotivasi organisasi kesenian dalam mengembangkan kreasi, dan membuat inovasi. Sekaligus mengaktualisasikan diri melalui aktivitas dan prestasi seni.
Event ini juga merupakan bagian dari upaya pembinaan dan pelestarian budaya daerah.
“Sebab kita semua menyadari betapa pentingnya makna kebudayaan dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa,” jelasnya.
Melalui event ini dapat menjadi perhatian dan tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah daerah, maupun panitia penyelenggara. Tetapi para seniman, pemerhati pelaku wisata, dan masyarakat Parepare pada umumnya.
“Sehingga Festival Salo Karajae ini benar-benar menjadi milik masyarakat, dan berdampak positif bagi kemajuan daerah dalam mewujudkan peningkatan kunjungan wisatawan dan peningkatan investasi pariwisata di Parepare,” tandasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Disporapar Kota Parepare, Amaran Agung Hamka mengatakan, selama lima hari pelaksanaan Festival Salo Karajae, tanggal 27 September hingga 1 Oktober 2022, tercatat sebanyak 38 ribu lebih pengunjung yang datang.
“Sementara transaksi yang terjadi selama even ini, itu mencapai Rp1,9 miliar lebih. Itu transaksi perputaran ekonomi sektor UMKM. Di luar dari transaksi kendaraan seperti mobil serta sektor perumahan, ” pungkasnya.
(***)