PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Ketua TP PKK Parepare, Erna Rasyid Taufan, membawakan materi Peningkatan Ketahanan Keluarga dalam rangka Peningkatan Kinerja PNS.
Materi itu, dibawakan Erna pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi PP Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS serta Pemulangan Pegawai yang Pensiun, yang dilaksanakan Pemerintah Kota Parepare melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD), di Hotel Kenari, Rabu (12/10/2022).
Erna mengatakan, dalam keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah (samara), tak selamanya berjalan mulus, namun juga ada terdapat masalah di dalamnya.
“Namun, yang terpenting adalah adanya kemampuan dalam menghadapi masalah, menyelesaikan konflik, dan menjaga keharmonisan hubungan,” katanya.
Ketua DPD Partai Golkar Parepare ini memaparkan, ada eam kriteria indikator ketahanan keluarga, yakni apresiasi dan afeksi, komunikasi positif, komitmen terhadap keluarga, kenyamanan saat menghabiskan waktu bersama, kesejahteraan mental yang didasari oleh spiritualitas, dan kemampuan anggota keluarga untuk mengatasi stres, dan krisis atas permasalahan secara efektif.
“Ketahanan harus terus dikampanyekan
Karena masalah sosial disebabkan karena runtuhnya ketahanan keluarga,” jelasnya.
Erna menerangkan, membangun ketahanan keluarga harus dilakukan dengan cara penanaman nilai-nilai karakter dan budi pekerti dalam keluarga, ditambah dengan menguatkan keimanan, dan ketakwaan kepada Tuhan.
“Dalam proses membangun ketahanan keluarga, perlu memperhatikan manajemen sumber daya manusia, dan juga pengelolaan masalah-masalah yang timbul dalam keluarga. Karena PNS ini, selain mengabdi kepada negara, juga adalah abdi masyarakat yang mesti melayani masyarakat sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Sementara, Kepala BKPSDMD Parepare, Adriani Idrus memaparkan, keharmonisan keluarga para PNS, sangat berpengaruh dan penting untuk menunjang kinerja PNS.
“Dengan kondisi PNS yang bahagia, damai, dan tentram, akan berdampak pada proses pelayanan, ide-ide dan inovasi yang dilahirkan. Karena, kondisi psikologi mereka tidak terganggu dengan adanya masalah-masalah di rumah,” tandasnya.
(***)