MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Berbagai kebijakan fundamental dan strategis akan anda temukan jika melihat napak tilas PT Industri Kapal Indonesia (Persero) dalam kurun dua tahun terakhir.
Sejak semester II tahun 2020, manajemen perusahaan terus menggalakkan perbaikan dan pembenahan secara komprehensif, baik pada lini bisnis, sumber daya manusia, keuangan hingga aspek lingkungan. Berbagai gagasan dibumikan demi menjaga keberlangsungan perusahaan.
Masih segar pula dalam ingatan publik perihal upaya galangan kapal BUMN itu bangkit dari keterpurukan. Di saat pandemi nyaris melumpuhkan sendi-sendi galangan, perusahaan yang juga dikenal dengan nama PT. IKI tersebut, justru meneguhkan keyakinannya untuk berani secara bertahap maju ke kancah global.
Keyakinan itu terkristal dalam slogan perusahaan : from east to the world.
Asa yang terkandung dalam slogan perusahaan bukan hal yang tidak realistis. Sejumlah fakta lapangan memungkinkan PT.IKI meraih pencapaian tersebut.
Pertama, luas perairan Indonesia yang mencapai 60% mengandung potensi maritim yang melimpah bagi sektor perikanan dan pariwisata. Kedua, 90% perdagangan global dilakukan melalui jalur laut, yang 40% di antaranya melalui perairan Indonesia. Kedua fakta ini memperlihatkan bahwa pemenuhan armada perkapalan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan tersebut.
Fakta lainnya, PT.IKI memiliki unit galangan di Makassar dan Bitung. Kedua galangan tersebut berada tidak jauh dari pelabuhan internasional. Posisi ini menjadi nilai lebih bagi PT.IKI, sebab kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan dapat menghemat biaya bahan bakar apabila hendak docking.
Namun hal di atas tidak akan memberikan dampak positif apabila PT. IKI tidak mempersiapkan diri untuk menyambut peluang tersebut. Oleh karena itu, manajemen PT. IKI terus berupaya meningkatkan kapasitas perusahaan untuk mengeksekusi peluang yang ada.
Hal itu dimulai dengan re-branding perusahaan melalui pergantian logo perusahaan pada tahun 2020 silam.
Momentum itu tidak hanya mengubah simbol perusahaan secara artifisial, melainkan menjadi awal untuk menumbuhkan semangat dan budaya kerja baru yang lebih sehat di lingkungan perusahaan. Logo perusahaan yang baru menyiratkan makna PATH (Planning, Action, Totality, High Result) sebagai lintasan yang mesti dilalui untuk mencapai visi perusahaan.
Melalui perencanaan yang cermat, efektif dan inovatif, aksi nyata yang berkesinambungan dengan totalitas dan intergitas tinggi, PT.IKI akan menyuguhkan hasil yang maksimal.
Dengan dukungan para Millenial’s IKI, perusahaan secara perlahan melakukan digitalisasi. Fitur-fitur teknologi dimanfaatkan untuk menunjang operasional perusahaan. Seluruh struktur dalam perusahaan diintegrasikan secara bertahap.
Dalam penyusunan laporan keuangan, PT.IKI mulai menerapkan enterprise resources planning (ERP), yang memang penerapannya butuh waktu karena perlu penyesuaian secara sistem dan bisnis proses.
Selain itu, PT.IKI juga memanjakan pelanggan dengan sistem “GS Pro”. Sistem ini menyiapkan fitur yang memudahkan pemilik kapal untuk memantau progres pelaksanaan docking secara online.
Sebagai industri padat karya, bisnis PT.IKI turut memacu pertumbuhan bagi industri di sektor hulu hingga hilir. Proyek perkapalan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak, mulai dari tenaga kerja ahli hingga non ahli. Juga melibatkan industri rumahan hingga industri berteknologi tinggi.
Oleh karena itu, manajemen perusahaan menyadari kemajuan PT.IKI tidak bisa dicapai tanpa keterlibatan dan dukungan pihak lain. Kerja sama yang baik dengan vendor, sub-kontraktor, lembaga pembiayaan/perbankan, owner dan owner surveyor merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan ekosistem yang sehat bagi galangan kapal. Kerja sama yang dilandasi dengan komitmen, intergitas dan kebersamaan dapat melahirkan teamwork yang solid sehingga menunjang performa perusahaan, serta memberikan manfaat dan keuntungan kepada seluruh pihak.
Namun pihak PT.IKI tak menampik perihal kekurangan yang masih sering terjadi pada beberapa lini. Oleh karena itu, manajemen perusahaan selalu terbuka dengan segala saran dan kritik konstruktif dari berbagai pihak. Tidak jarang di beberapa kesempatan, PT.IKI membuka ruang diskusi bagi seluruh pihak. Sesama karyawan, PT.IKI dengan sub-kontraktor, PT IKI dengan vendor, maupun PT.IKI dengan pelanggan.
Komunikasi dan koordinasi yang baik merupakan modal awal untuk menyelesaikan berbagai kendala dan masalah.
Iklim bisnis industri perkapalan nasional yang sempat kurang sehat pada tahun-tahun sebelumnya telah menyisakan sejumlah persoalan. Terlebih perusahaan belum sepenuhnya pulih akibat pukulan pandemi. Di saat perusahaan berupaya menjaga trust customer dan mempersiapkan masa depan , tunggakan kewajiban di masa lalu ikut memburu dari belakang.
Meski demikian, manajemen PT.IKI dengan itikad baik tetap berkomitmen untuk menempuh dan mengupayakan solusi terbaik, tanpa mencederai salah satu pihak. Secara bertahap
penyelesaian tunggakan kewajiban masa lalu diselesaikan tentunya sesuai prosedur dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Manajemen perusahaan memahami perihal gelombang tantangan yang akan datang silih berganti.
Namun tak ada pelaut ulung yang lahir di lautan yang tenang. Walau berada di pusaran ketidakpastian ekonomi global, PT.IKI telah berkomitmen untuk terus mengembangkan layar dalam menentukan strategi kesiapan man power, strategi marketing dalam pencapaian full capacity, dan strategi penyelesaian proyek tepat waktu serta digitalisasi di seluruh lini proses bisnis untuk menegaskan kehadiran IKI untuk Indonesia dan IKI from east to the world tidak hanya sebatas slogan. (*)