PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVII Sulsel 2022 di Bulukumba – Sinjai dicederai dengan tindakan yang diduga tidak profesional.
Pasalnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Selatan tiba – tiba menganulir 3 medali emas dan 2 medali perak yang telah diraih atlet catur Kota Palopo pada pekan olahraga provinsi (Porprov) XVII Sulsel.
Hasilnya, perolehan medali tiba – tiba berubah pada saat acara penutupan. Keputusan tersebut menguntungkan tuan rumah Bulukumba dalam perolehan medali dengan naik posisi ke lima dan menggeser Kota Parepare ke urutan enam.
Ketua KONI Parepare, Zulham Arief sangat menyayangkan keputusan surat dari Wakil Ketua II KONI Sulsel Prof Wadir Talib atas dianulirnya medali atlet catur Palopo tersebut. Hal itu dinilai ada permainan yang menguntungkan atlet catur Bulukumba, dimana 2 perak yang diraih sebelumnya naik menjadi 2 emas, yakni kategori catur kilat dan catur cepat.
“Yang disayangkan adalah keputusan dari pihak KONI Sulsel dan perubahan perolehan medali secara tiba-tiba, dimana kontingen Parepare berada diurutan ke 5, namun pada saat kegiatan penutupan bergeser diposisi 6, bertukar dengan tuan rumah Bulukumba,” ungkapnya.
Sebagai bentuk protes atas keputusan yang merugikan Palopo dan Parepare, lanjut Zulham, pihaknya akan melayangkan surat kepada KONI Sulsel.
Dimana, kata dia, proses administrasi atlet catur Palopo telah sesuai dengan mekanisme dan Pengprov Percasi Sulsel sudah mensahkan nama-nama atlet seluruh kabupaten kota untuk ikut serta dalam proses kegiatan tersebut, hal itu juga didukung dengan pelaksanaan Porprov yang menjadi satu kesatuan dengan pra Porprov di kabupaten Pangkep tahun 2021.
“Jadi pertanyaan bagi kami, kenapa bukan pada saat pra Porprov dipermasalahkan jika memang ada pelanggaran administrasi yang dilakukan salah satu kontingen. Sangat wajar jika kami menilai ada permainan dari oknum yang tidak bertanggungjawab dan merugikan Parepare dan Palopo,” jelasnya.
Ketua KONI Parepare yang baru menjabat satu bulan ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, serta seluruh masyarakat yang senantiasa memberikan support dan doanya sehingga para atlet bisa mencapai hasil maksimal, walaupun belum memenuhi target yang telah diamanahkan.
“Belum tercapainya target di Porprov XVII, saya adalah orang yang bertanggungjawab. In Sya Allah, setelah ini jajaran pengurus hingga pola pembinaan akan saya evaluasi, dan akan jadi PR bagi kami untuk berupaya menghadirkan atlet berprestasi yang lebih baik lagi kedepannya,” ungkap dia.
(***)