MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID– Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif.
Berbeda dengan pasar modal syariah di negara lain, di Indonesia menjadi satu satunya negara dengan pasar modal yang tetap tumbuh dengan hadirnya filantropi.
Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdulloh menjelaskan meski pertumbuhan perbankan syariah melambat, pasar modal syariah justru memiliki potensi yang cukup besar.
“Justru dengan hadirnya pasar modal syariah dapat mendongkrak perbankan syariah sebab aliran dana pasar modal syariah pastilah ke bank syariah,” ujar Irwan dalam konferensi persnya bertajuk ‘Perkembangan dan Filantropi Pasar Modal Syariah di Indonesia’, Selasa (8/11/2022).
“Pasar modal syariah jika dipahami justru memiliki pasar yang lebih besar dibanding pasar modal konvensional. Orang yang Islami pasti bakal memilih pasar modal syariah, bukan konvensional dan pasar modal syariah juga terbuka untuk umum baik muslim ataupun nonmuslim,” Sambungnya.
Khusus di Sulawesi Selatan, sebaran investor syariah berada di posisi ketujuh dari segi jumlah transaksi yakni 151 atau dikisaran Rp 246 Miliar.
“Kinerja pasar modal syariah masih di dominasi saham dengan saham syariah sebesar 63 persen dengan jumlah transaksi 493 atau senilai Rp 4,259 T atau 46 persen. Untuk kinerja pasar modal syariah Sukuk, sebanyak 211 transaksi atau sebesar 73 persen, dengan nilai transaksi Rp3986 T atau sebanyak 3 persen. Sedang untuk reksadana syariah sebesar 271 transaksi atau 12 persen dengan nilai Rp 40,3 T atau 8 persen,” terangnya. (*)