MAKASSAR, BACAPESAN.COM — Wali Kota Makassar Danny Pomanto mempresentasikan Japparate yang menjadi salah satu program strategisnya di South Sulawesi Investment Challenge (SSIC), di Hotel The Rinra, Rabu, (9/11/2022).
Japparate merupakan jalur pedestarian layang yang akan dibangun mulai dari Benteng Rotterdam hingga ke Mal Pipo. Sekira 3,5 kilo meter (KM), lebar 6 meter, tinggi hingga 4,1 meter.
Dalam pemaparannya, Danny mengklaim bahwa ia banyak ikut terlibat dalam pembangunan Kota Makassar sebelum ia menjabat Wali Kota.
Misalnya saja Pantai Losari yang disebut Danny hasil rancangannya. Sehingga ia mengaku tak mungkin merusak kota Makassar.
“Pantai Losari saya yang bikin pak, Jadi tidak mungkin saya rusak kota ini dengan peruntukan yang salah, dengan UU yang salah,” ucapnya ketika menjawab pertanyaan soal tahapan pembangunan Japparate.
Danny menegaskan, bahwa ia tak mungkin melangkahinya tahapan-tahapan dalam pembangunan.
“Yang jelas saya tidak akan mungkin loncat-loncat. Saya tidak mungkin langgar sesuatu karena sebelum saya jadi wali kota saya banyak merancang termasuk pantai Losari,” imbuh Wali Kota Makassar dua periode ini.
Jawaban orang nomor satu Makassar itu menjawab pertanyaan dari Kepala Subdirektorat Wilayah Jawa dan Bali, Kementerian Investasi RI, Gatot Subyargo Wijayadi yang mempertanyakan perda sebelum pembangunan proyek dilakukan.
Pembangunan harus sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2022 tentang RTRW Provinsi Sulawesi Selatan sesuai dengan UU Cipta Kerja.
“Apakah jalananya sama dengan jalanan yang RTRW bapak pakai? Saya tidak tahu bapak punya perda atau tidak. Sampai kapan bapak membuat perdanya. Saya sih cek barusan belum ada,” tanya Gatot.
Selain itu, dia mengatakan, 30 persen dari proyek harus disediakan gratis. Bukan hanya itu saja, SDM harus siap dalam pengelolaannya.
“Dinas Ketenagakerjaan harus siapkan tenaga kerja lokal,” imbuhnya. (*)
