GOWA, BACAPESAN.COM — Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyerahkan bantuan Rp 1,5 miliar hibah kepada pengurus Masjid Agung Sultan Alauddin UIN Alauddin Makassar.
Penyerahan dilakukan pada Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Dalam Rangka 57 Tahun UIN Makassar di Auditorium UIN Alauddin Samata, Jumat, 11 November 2022.
“Alhamdulillah tadi kami menyerahkan bantuan Provinsi pada pembangunan masjid UIN Alauddin sebesar Rp1,5 miliar,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Sebelumnya, Pemprov di tahun 2021 melalui UIN Alauddin sebesar Rp 5 miliar termasuk untuk bantuan hibah pembangunan masjid.
Gubernur sendiri berharap, UIN Makassar sebagai salah satu kampus Islam terbesar di Indonesia, mampu memperlihatkan karakter.
“Pesan saya UIN harus memperlihatkan karakter bagaimana berkontribusi besar kepada negara di tengah pemulihan ekonomi, penanganan pandemi dan juga setiap apa yang dihadapi bangsa termasuk inflasi,” sebutnya.
Momentum 57 tahun yang mengangkat tema “Meneguhkan Spirit G20 dan Ekosistem Akademik Berbasis Moderasi Beragama”, diharapkan mampu mengembangkan nilai spiritual dan tradisi keilmuan.
“Artinya, kajian dan pembelajaran lebih kepada solusi yang ada di sekitar kita. Banyak penilitian yang harus dilakukan. Di sekitar kita butuh kajian yang solutif, efektif dan realistik,” ucapnya.
UIN menjadi kampus Islam yang unggul dan lahir insan-insan muda yang berkualitas. Serta mampu berkolaborasi dengan pemerintah untuk membangun negeri.
Kampus ini juga juga dapat melahirkan produk intelektual yang bermanfaat, mewujudkan kampus sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
“Kami telah meminta guru besar di UIN untuk terlibat di Pemprov Sulsel. Dapurnya bagaimana kampus berperan. Pada akhirnya terjadilah sinergitas antara akademisi dengan pemerintah,” imbuhnya.
Gubernur juga dalam sambutannya menyampaikan berbagai pencapaian yang dilakukan dalam 2 tahun kepemimpinnya di Sulsel. Termasuk sinergi dengan UIN.
Hadir juga pada kegiatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar; Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi dan Staf Khusus Menteri Agama RI, Habib Luthfi bin Yahya. Serta Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis.(*)