WAJO, BACAPESAN.COM – Komitmen Bupati Wajo, Amran Mahmud, yang getol mengembalikan kejayaan persuteraan di Bumi Lamaddukelleng mendapat dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya dari pemerintah tingkat provinsi, tetapi juga pusat.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, memberikan dukungan bantuan murbei dan mesin pemintal canggih. Terkini, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN, Andi Yuliani Paris, membantu upaya peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM).
Legislator Senayan yang akrab disapa AYP melalui aspirasinya bekerja sama Perkumpulan Citra Tenun Indonesia dan Pertamina Fondation menggelar kegiatan bertajuk Pelatihan dan Pengembangan Tenun Wajo bagi Pengrajin Sutera yang berlangsung di Kantor Desa Assorajang, Kecamatan Tanasitolo, Senin (14/11/2022).
Bupati Wajo, Amran Mahmud, yang hadir bersama Ketua Dekranasda Wajo, Sitti Maryam, pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada AYP. Menurutnya, AYP punya perhatian dan telah memberikan banyak bantuan untuk masyarakat Wajo.
“Ibu Andi Yuliani Paris telah banyak memberikan bantuan untuk Kabupaten Wajo, baik itu beasiswa, mesin pompa air, dan mesin perahu yang memiliki konverter bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, jaringan gas rumah tangga, bantuan penerangan jalan umum tenaga surya, listrik gratis, dan banyak lainnya, termasuk kegiatan pelatihan hari ini,” kata Amran Mahmud.
Amran Mahmud juga menyemangati para peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. “Tidak ada orang sukses tanpa bekerja keras. Jadi, saya harapkan agar semua mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh,” pesan Ketua DPD PAN Wajo ini.
Apalagi, kata Amran Mahmud, Wajo mendapat tantangan dari Badan Pendalaman Ideologi Pancasila (BPIP) untuk membuat bendera merah putih dengan syarat warna alam, bahannya sutera asli, ukurannya 2×3 meter tanpa jahitan. Ini akan dipesan sekitar 1.000 lembar yang rencananya akan diperuntukkan bagi kantor provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
“Saya juga titip dan minta bantuan serta masukan dari perkumpulan Citra Tenun Indonesia untuk membantu menjawab tantangan ini dan juga agar pembinaan pengrajin bisa berkelanjutan,” harapnya.
Sementara, Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris, menjelaskan pelatihan tenun Wajo ini bukan pelatihan sehari, tetapi dirancang kontinu yang akan dilaksanakan satu tahun.
“Pelatihan dari Citra Tenun Indonesia ini melalui tim dan bukan hanya di Wajo. Jadi, ada ahli pewarna alam, ahli tenun, ahli industri tenun, ahli fashion, dan ahli tekstil yang hadir saat ini,” ujar AYP.
Salah seorang tim dari Citra Tenun Indonesia, Pram, mengaku kagum melihat hasil pewarnaan alam yang dimiliki Wajo. Menurutnya, pewarnaan alam Wajo paling bagus di antara daerah lain yang pernah dikunjunginya.
“Kualitas pewarna alam yang dimiliki Wajo memiliki khas tersendiri dari daerah lain. Mungkin karena dipengaruhi struktur tanah dengan kadar air yang dimilikinya,” kata Pram yang merupakan ahli pewarna alam. (*)