Pertukaran Budaya Indonesia-Australia, Dua Srikandi Sulsel Akan Bawakan Cerita dan Lagu Bernuansa Makassar di Australia Utara

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN.COM – Dua srikandi Sulsel, akan membawakan cerita dan lagu bernuansa Makassar. Itu pada kegiatan pertukaran budaya Indonesia-Australia di Australia Utara, 28 November 2022 mendatang.

Hubungan Australia dan Indonesia sudah terjalin berabad-abad silam. Selama berabad-abad, orang Australia Utara telah menyambut dan berdagang dengan orang-orang dari Asia Tenggara. Mereka dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Hubungan berabad-abad itu pun mengilhami pertukaran budaya Indonesia-Australia.

Untuk mengakhiri kunjungan empat hari dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Australia, seniman dan pembicara tamu yang telah melakukan perjalanan dari Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, akan berbicara dan tampil dalam pertukaran pemikiran dan bentuk seni kontemporer.

Kegiatan diskusi dan pertunjukan seni kontemporer ini, akan digelar di Teater CDU, Universitas Charles Darwin, Casuarina, Northern Territory (Australia Utara) pada Senin, 28 November 2022, sekira pukul 14.00-15.30 waktu setempat.

Dalam pertunjukan seni kontemporer ini, dua srikandi berdarah Sulsel, dr. Lily Yulianti Farid dan Dian Mega Safitri, akan membawakan cerita dan lagu bernuansa Makassar. Dr Lily Yulianti Farid adalah penulis buku dan produser acara seni, dengan keahlian dalam hubungan budaya antara Australia dan Indonesia. Dia adalah peneliti postdoctoral di Global Encounters dan First Nations Peoples, Monash University, Australia. Sedangkan Dian Mega Safitri, adalah keturunan Duri dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Tahun 2021, Dian dan kelompoknya meluncurkan single “Songkabala” yang berarti tolak bala. Dari generasi ke generasi, sejumlah besar kelompok etnis di Indonesia, khususnya masyarakat adat, memandang jenis interaksi ini sebagai hal yang lumrah.

Songkabala hanyalah salah satu kekayaan dan keragaman budaya yang tersebar di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya Takalar dan Jeneponto. Kerja komunal dan rasa kebersamaan, selalu hadir dalam setiap tradisi atau ritual yang dilakukan, juga cenderung menjadi praktik seni. Dian saat ini bekerja sebagai jurnalis di sebuah radio swasta, di bawah salah satu grup media nasional Indonesia.

Selain itu. juga akan ada pemutaran perdana animasi berjudul “The Last Trepangers -A Brother from Afar” di Teater CDU, Universitas Charles Darwin, Casuarina, NT. Sesi ini dibawakan oleh Skinnyfish Music, bekerja sama dengan Charles Darwin University dan Monash University. Skinnyfish Music, adalah organisasi seni dan budaya yang berbasis di Darwin, yang telah bekerja di ruang lintas budaya dan kolaboratif selama lebih dari 20 tahun. (*)

  • Bagikan