MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (ASS) belum memastikan diri maju bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024 mendatang. Kabarnya, petahana tersebut bakal digantikan sang kakak, Andi Amran Sulaiman (AAS).
Bahkan isu tersebut ramai beredar di masyarakat.
Manager strategi dan operasional lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam mengatakan, hal yang wajar jika nama Amran Sulaiman ikut diwacanakan dalam bursa kontestasi Pilgub Sulsel 2024.
“Menurut saya, sosok AAS menjadi pilihan rasional dimajukan di klan keluarga,” katanya.
Sebab selama ini, kata Nursandy, muncul anggapan di publik bahwa kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman kurang optimal dalam mewujudkan harapan masyarakat.
“Saya kira baik AAS maupun ASS tentu akan berdiskusi panjang sebelum mengambil keputusan terbaik,” tuturnya.
Pengamat politik UIN Alauddin Makassar, Attock Suharto menilai, meskipun Pilgub masih lama, tetapi desas desus siapa yang bakal maju atau tidak maju memang sudah mulai mengemuka.
Menurutnya, soal Andi Sudirman Sulaiman tidak maju lagi masih sebatas rumor, tetapi jika itu benar maka itu juga harus dihargai dan diberikan apresiasi.
“Saya melihatnya jika ASS tidak maju mungkin pertimbangan mau istirahat dan tidak ingin lagi sibuk dengan urusan politik,” ujarnya, Minggu (27/11/2022).
Terkait peluang kakaknya AAS, tentu dengan tidak adanya incumbent, maka semua kontestan memiliki peluang yang sama. “Bukan hanya Andi Amran Sulaiman, tetapi figur lain juga berpeluang untuk memanfaatkan kesempatan itu,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI), Suwadi Idris Amir mengatakan, jika di lihat dari hasil-hasil survei beberapa lembaga survei, ASS memang elektabilitasnya di bawah standar elektoral petahana pada umumnya.
“Elektabilitas ASS belum sampai diangka 20 persen atau cukup diimbangi beberapa figur seperti Ilham Arief Sirajuddin, Adnan, Rusdi Masse, Andi Iwan Darmawan Aras dan Danny Pomanto,” katanya.
Menurutnya, kondisi tersebut memang patut di kaji matang oleh keluarga ASS. Apakah tetapkan paksakan ASS selaku gubernur petahana atau sebaiknya mendorong kakaknya AAS yang maju 2024.
“Sebab seorang petahana jika survei elektoralnya di bawah 30 persen itu rawan. Ditambah potensi lawan-lawannya seperti IAS, AIA, Adnan, RMS dan Danny juga siap tempur dari segi partai, cost politik, dan basis-basis elektoral,” pungkasnya.
Hal berbeda disampaikan Pengamat Demokrasi Nurmal Idrus. Nurmal menuturkan, peluang Andi Sudirman Sulaiman masih sangat besar menuju Pilgub Sulsel 2024.
“Itu karena dia saat ini punya sarana untuk terus meningkatkan elektoralnya dengan posisi Gubernur Sulsel yang masih akan dia jabat hingga akhir 2023. Jadi, jika dibanding dengan kakaknya, secara umum ASS masih lebih berpeluang karena faktor posisinya sebagai incumbent dibanding AAS yang relatif belum bisa diukur kinerjanya dalam konteks Sulsel,” jelasnya.
Andi Sudirman yang coba dikonfirmasi enggan menjawab kabar tersebut. Panggilan telepon dan pesan via whatsapp hanya dibaca, tanpa merespon pesan tersebut. (*)