MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Sebanyak 5.000 ribu peserta lomba tarik tambang yang digelar Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) wilayah Sulsel, di Jalan Jendral Sudirman, Minggu (18/12/2022).
Lomba ini direncanakan akan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena melibatkan lima ribu orang. Peserta membentangkan tali dengan panjang 1.540 meter.
Usai tragedi tarik tambang yang memakan korban kecelakaan terlilit tali. Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto secara tegas membatalkan Rekor MURI Tarik Tambang terpanjang 1.540 meter dengan melibatkan 4.129 orang peserta.
Keputusan itu diambil sebagai wujud rasa bela sungkawa terhadap para peserta yang menjadi korban pada insiden kecelakaan di lokasi.
“Rekor MURI kita batalkan, ini bentuk rasa bela sungkawa kita kepada korban,” kata Danny Pomanto, sapaan Moh Ramdhan Pomanto.
Kegiatan digagas Danny selalu ketua IKA Unhas memberikan nuansa baru agar masyarakat tetap menjaga kebersaman dan suportifitas dalam olahraga.
Kaitan hal ini, akademisi UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hadjar Yusuf menilai kegiatan tari tambang dikuti 5.000 orang peserta untuk pecahkan rekor Muri yang digagas oleh Wali kota Makassar, Danny Pomanto, tentu ide kegiatan ini sangat menarik. Namu , perlu diapresiasi karena membatalkan demi mengahormati warganya yang alami korban.
“Ini adalah cara Danny Pomanto dalam merawat spirit kebersamaan sirit gotong royong, diikuti oleh 5.000 peserta sangat massif,” katanya, Senin (19/12/2022).
Lanjut pengamat politik UIN Alauddin itu. Ini sesuatu yang luar biasa menandakan peserta begitu antusias penuh semangat ikut hadir dalam menyemarakkan jalannya Tarik tambang sebagai ajang olah raga menjaga sipirit semangat kebersamaaan, kekekompakan, kesolidan.
Menurutnya, kekuatan dan tentunya menghadirkan ruang silaturrahim antar warga se kota makassar. Tujuan Wali kota Makassar sangat baik dalam rangka memupuk ruang kebersamaan, ruang silatrrahim dalam menjaga semangat persatuan dan kesatuan dengan menjalin tali silaturrahim dalam kegaiatn Tarik tambang.
“Apalagi, sebagai olah raga pemersatu tanpa sekat atau perbedaan yang berujung perpecahan kita untuk kebaikan kita semua,” tuturnya.
Dia menmbahakan, terkait inseden yang menimpa salah satu peserta itu murni kecelakaan, dan adalah Qadratullah dalam islam adalah ketetapan, dalam artian segala yang terjadi di alam semesta ini adalah kehendak Allah SWT.
“Jadi tidak perlu dipertanyakan atau di sesali. Kita harus bijak berprsangkan baik (be positif thinking) dalam menanggapinya mari kita Bersama menDo’a kan almarhumah agar dia mpunkan segala dosa dan kesalahan di trima amalan-amalan ibadahnya, diberi kesabaran, ketabahan, ketegaran keluarga korban,” pungkasnya. (*)