PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.DI – Kepala Kepolisian Resor (Polres) Parepare, AKBP Andiko Wicaksono memimpin Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Lilin Tahun 2022 jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Apel gelar pasukan tersebut berlangsung di Mako Polres Parepare, Jl. Andi Mappatola, Kelurahan Ujung Baru, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Kamis (22/12/2022) pagi.
Hadir mewakili Wali Kota Parepare, Sekretaris Daerah (Sekda) Parepare, H. Iwan Asaad, Dandim 1405/Parepare, Letkol Inf Hastiar Hatta, Forkopimda Parepare lainnya dan instansi terkait lainnya.
Kapolres Parepare AKBP Andiko Wicaksono dalam arahannya mengatakan, operasi Lilin 2022 terdiri dari total 166.322 personil gabungan yang ditempatkan pada 1.845 pos pengamanan, 658 pos pelayanan dan 89 pos terpadu, guna mengamankan 52.636 objek.
“Berbagai hal tersebut dipersiapkan dalam rangka mengamankan kegiatan Nataru. Agar masyarakat merasa nyaman dan aman sebagaimana perintah dari Presiden Jokowi. “Saya meminta kesiapan seluruh sektor dan stakeholder dalam mengantisipasi gangguan dan masalah saat Nataru dan betul-betul disiapkan agar masyarakat merasa nyaman dan aman,” kata Kapolres Parepare saat membacakan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pada pengamanan Nataru terdapat berbagai potensi gangguan yang harus diwaspadai. Pada sisi kesehatan, kita harus waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan Covid-19, terlebih munculnya sub varian baru Omicron BN.1 yang lebih cepat menular.
“Melihat hal tersebut, lakukan penguatan prokes. Terutama pada lokasi-lokasi tingkat interaksi tinggi, himbauan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster guna meningkatkan imunitas dan optimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi,” jelasnya.
Lebih lanjut Akbp Andiko Wicaksono pada sisi keamanan. Terdapat beberapa potensi gangguan yang perlu diwaspadai seperti kemacetan maupun kecelakaan lalulintas jalan dan penyebarangan antar pulau serta kepadatan pada bandara, terminal dan pelabuhan.
“Jadikan pengaturan rekayasa lalin pada Idul Fitri 2022 sebagai acuan, penerapan Contraflow dan one way pada jalur tol maupun antri dilakukan secara fleksibel. Menyesuaikan situasi dilapangan, dan mengacu data volume kendaraan dari traffic counting PT Jasa Marga,” ucapnya
Selain itu, kata Andiko, lakukan sosialisasi secara masif sebelum rekayasa lalin sehingga masyarakat terinformasi dengan baik. “Selain jalur tol, rekayasa lalin juga harus dilakukan pada pelabuhan penyebrangan. Pastikan tidak ada penumpukan kendaraan yang akan melakukan penyebrangan. Memanfaatkan pelabuhan alternatif dan menyediakan kantong parkir yang memadai,” terangnya.
Dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang menggunakan moda transportasi umum di bandara, terminal dan pelabuhan.
“Maka lakukan pengaturan jadwal keberangkatan, dorong pembelian tiket secara online dan lakukan pengaturan arus masuk bersama dengan stakeholder terkait guna mengantisipasi kepadatan penumpang,” tandasnya.
Terkait kejahatan konvensional, tingkatkan patroli pada objek vital. Serta lakukan sosialisasi guna meningkatkan standar keamanan lingkungan dan tempat tinggal terutama pada masyarakat yang akan bepergian.
(***)