MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Perayaan HUT Rakyat Sulsel online Kamis lalu (22/12/2022) bertabur tokoh kenamaan Sulawesi Selatan, salah satunya H. M. Amir Uskara, M.Kes.
Kehadiran politikus kenamaan Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR-RI selama dua periode disambut pimpinan Rakyat Sulsel Faisal Palapa, Direktur Rakyat Sulsel Daswar M Rewo, Redaktur Rakyat Sulsel Lukman Maddu dan seluruh keluarga besar media yang beralamat di Jalan Sultan Alauddin Ruko Permata no 25 ini.
Dalam kesempatan tersebut, politisi yang di gadang gadang bakal maju menjadi orang nomor satu di Kabupaten Gowa ini juga menyempatkan diri untuk fodcast dengan mengangkat isu resesi yang diprediksi terjadi 2023 mendatangkan.
Menurut AU sapaan akrabnya, perekonomian dunia saat ini semakin tak menentu, hingga memunculkan berbagai isu terkait resesi di tahun 2023 mendatang. Berbagai ancaman pangan akan melanda belahan dunia.
AU menilai ancaman resesi sudah di depan mata dan tak bisa dihindari oleh negara lain. Kendati demikian, ia menyebutkan jika dari hasil studi menunjukan negara lain akan mengalami krisis. Sedangkan Indonesia diyakini akan bisa menghadapi krisis pangan tersebut. Ia optimis posisi perkonomian Indonesia masih stabil bagus untuk tahun mendatang.
“Ancaman resesi ekonomi saat ini. hasil studi saya beberapa negara akan alami krisis. kita bersyukur karena indonesia posisi ekonomi masih bagus ketimbang mereka,” Ujarnya.
Lebih jauh, ancaman resesi global tahun 2023 mendatang di beberapa negara mulai memprihatinkan, apalagi inflasi tak bisa ditekan pasca pandemi melanda belahan dunia 2 tahun terakhir.
“Seperti turki resesi dan beberapa negara lain resesi akan terjadi. kondisi global memprihatinkan, hampir semua negara pesimis melihat kondisi perekonomian 2023. tapi di indonesi tidak akan seperti itu,” sambung politisi PPP asal kabupaten gowa itu
Menurut mantan Ketua DPW PPP Sulsel ini, khusus di Indonesia penanganan covid sudah bagus. Tentu akan berdampak pada pemulihan ekonomi. Disisi lain bisa juga menekan inflasi yang kian melambung.
Meskipun diakui, banyak anggaran untuk kondisi sosial menekan inflasi dan mempertahankan daya beli masyarakat di Indonesia secara umum. Maupun Sulsel khususnya.
“Kalau kita lihat penangan pandemi sudah bagus, dengan mengatur anggaran sedemikian rupa. Apalagi dengan UU perpu no 1 tahun 2020. Memberikan kewenangan kepada kab/kota sangat bermanfaat. Pemerintah Refocusing melakukan kegiatan bermanfaat, alhamdulillah Pemerintah juga akan mengumumkan covid akan berakhir dalam waktu dekat,” katanya.
Dikatakan, pemulihan ekonomi pasca pandemi DPR RI telah menganggarkan di APBN kebijakan viskal bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi menjaga daya beli masyarakat sehingga subsidi selama ini tepat sasaran.
“Kita arahkan tepat sasaran, contoh kecil subsidi pupuk, subsidi BBM langsung ke masyarakat. Jadi, saya kira viskal pengendalian inflasi kita lakukan bersama-sama menghadapi resesi 2023,” tutur AU.
“Pemulihan ekonomi sendiri, kita anggap pergerakan masyarakat bebeas normal meningkatkan belanja masyarakat. Apalagi 53 persen perekonomian daya topang beli masyarakat. Kalau normal saya kira konsumsi masyarakat,” sambungnya
Secara teori jika pertumbuhan ekonomi berkurang dengan penghasilan rendah, maka dampak inflasi. Resesi itu terjadi, jika tidak mampu lagi daya beli meningkat. Maka Peran semua pihak untuk mengatasi dan menjaga ini
Khusus kondisi ekonomi di dapil Sulsel I saat ini, Ia menilai jika kondisi masih stabil alias aman terkendali. Hal ini berdasarkan aspirasi saat ia turun ke dapilnya.
“Saat kunjungan dapil, saya melihat ekonomo masih bagus. Apalagi saya lihat kondisi ekonomi cukup bagus bagi perekonomian, seperti Makassar, Bantaeng adanya smelter, Gowa adanya migrasi penduduk,” terangnya.
Peningkatan ekonomi di Sulsel kata dia, di atas rata-rata pertumbuhan nasional. Ia berharap agar dipertahankan, jangan sampai inflasi merambah.
Cara menghindari ancaman resesi 2023. Tentu di Sulsel sektor pangan berpengaruh 75 persen ke masyarakat. Harus ditingkatkan, karena kalau pangan dikendalikan dan ditingkatkan, dan distribusi maksimal maka persoalan resesi ditekan dan tak bisa menimpa di Sulsel.
“Saya lihat di Sulsel tim inflasi daerah sudah bekerja. Kalau bekerja terus bagus maka akan menekan inflasi. Kalau kita jaga baik-baik, maka saya yakin resesi tidak terjadi di Sulsel. Sepanjang itu tidak terganggu maka Sulsel aman. Kita optimis, tapi harus hati-hati. Saya yakin bisa terjaga,” tukasnya.
Dia menambahkan, jika pemerintah salah mengatur viskal seperti daerah tak lakukan belanja dengan alasan lain-lain maka dampak ke inflasi. Maka daya beli harus di tingkatkan untuk membantu masyarakat.
Maka solusi adalah persoalan pangan di sektor daerah harus dijaga, karena kalau produksi berkurang ekonomi lemah maka harus dijaga ini, karena pangan menjadi andalan di Sulsel.
Strategi mengatasi resesi adalah menjaga daya beli masyarakat. Sekarang bagaimana subsidi untuk masyarakat kita berikan dan jaga dengan baik,” tuturnya.
Ancaman pelemahan ekonomi global dan resesi di Indonesia damapak pada demokrasi. Bakal calin Bupati Gowa itu mengajak semua pihak termasuk KPU dan Bawaslu agar tetap netral menjaga kualitas demokrasi.
Menurutnya, ke depan 2023 dipastikan bakal cakada maupun caleg berkeliaran dengan mengedarkan money politik. Hal ini agar berdampak juga pada turunya kualitas demokrasi di Sulsel.
“Maka kita jaga dengan baik agar pesta demokrasi dijaga dengan baik oleh KPU dan Bawaslu menjaga money politik. Apalagi tahun 2023 mulai dilakukan oleh caleg turun ke masyarakat. Pergerakan ekonomi terjadi, pesta demokrasi menopang juga perekonomian.itu pasti berpengaruh pada pergerakan ekonomi,” tutupnya. (*)