GOWA, BACAPESAN.COM – Curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir ini di wilayah Sulawesi Selatan termasuk di Kabupaten Gowa menyebabkan bencana alam, salah satunya tanah longsor di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe.
Wakil Bupati Gowa, H. Abd Rauf Malaganni didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gowa, Rusdi Alimuddin meninjau langsung titik longsor di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Minggu, (25/12).
“Dari laporan yang kami terima longsor menutup akses jalan Malino, beberapa rumah terkena longsor dan 1 orang diduga meninggal dunia yang sementara masih dilakukan pencarian,” ujarnya.
Lanjut Abd Rauf, pemerintah bersama TNI Polri dan sejumlah relawan akan terus melakukan perbersihan material longsor dan pencarian korban. Dirinya berharap kondisi cuaca bisa membaik sehingga penanganan dan pencarian korban berjalan dengan baik.
“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, saya mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat ke lokasi longsor mengingat kondisi masih belum kondusif dan masyarakat untuk mengungsi apabila situasi di sekitar rumah ada potensi longsor,” harapnya.
Sementara itu, Camat Parangloe, Muh Nur Agung mengatakan saat ini akses yang telah terbuka diperkirakan sudah mencapai 50 meter dan masih ada sekitar 20 meter yang akan dibersihkan. Dirinya menyebutkan bahwa pembersihan meterial longsor juga terkendala beberapa batu besar yang berada di tengah badan jalan.
“Namun saat ini proses pencarian korban dan pembersihan material kita hentikan karena kondisi sudah malam hari, mencegah tidak terlihatnya jika ada longsoran susulan mengingat kondisi di sekitar masih labil,” ungkapnya.
Selain 1 (satu) orang korban jiwa yang diduga meninggal dunia, Muh Nur Agung juga menyebutkan ada 5 (lima) rumah warga dan 2 (dua) warung terkena longsor serta beberapa tiang listrik roboh.
“Korban meninggal dunia diduga satu orang atas nama Dg Lewa masih proses pencarian. Kemudian pihak PLN telah turun untuk menangani beberapa tiang listrik yang tumbang akibat longsor tersebut,” tambahnya. (*)