MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID- Industri Perbankan masih menggeliat dan tumbuh positif di bulan November 2022.
Hal tersebut ditopang fungsi intermediasi yang tinggi dan disertai tingkat risiko yang tetap aman.
Data Otoritas Keuangan (OJK) menunjukkan, total aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi November 2022 tumbuh 5,35 persen dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama.
“Pertumbuhan 5,35 persen ini setara dengan nominal mencapai Rp170,27 triliun, terdiri dari aset Bank Umum Rp167,05 triliun dan aset BPR Rp3,22 triliun. Berdasarkan kegiatan bank, aset perbankan konvensional Rp157,97 triliun dan aset perbankan syariah Rp12,30 triliun,” ujar Kepala Kantor OJK Regional 6 Sulampua, Darwisman melalui siaran persnya Kamis (29/12/2022).
Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 117,47 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,99 persen.
Khusus aset perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan tinggi yakni 13,57 persen dibanding tahun sebelumnya dengan nominal Rp12,30 triliun dan pertumbuhan pembiayaan syariah mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 22,59 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penyaluran kredit konvensional yang tumbuh sebesar 6,91 persen.
Terkait penghimpunan DPK perbankan syariah mencatat pertumbuhan 9,19 persen dari tahun sebelumnya dengan periode yang sama dimana nominal Rp8,34 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK perbankan konvensional 3,02 persen dibanding tahun sebelumnya dengan nominal Rp108,67 triliun. (*)