Balai Bahasa Sulsel Gelar Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Sebanyak 8 orang murid, yang terdiri dari 1 orang SD dan 7 orang SMP yang tersebar di Provinsi Sulawesi Selatan mendapat kesempatan berharga mengikuti Kemah Penulisan Cerita Pendek (Cerpen) Berbahasa Daerah Tunas Bahasa Ibu.

Kegiatan yang digelar di aula kantor Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar ini berlangsung dari 10 hingga 12Januari 2022.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Drs. Yani Prayono, M.Pd., menyebutkan, dari 24 kabupaten/Kota di Sulsel, kemah penulisan Cerpen itu hanya menghadirkan 4 kabupaten/Kota, yakni Parepare, Barru, Gowa, dan Bantaeng.

“Dari 24 Kabupaten/kota di Sulsel, kita lihat 4 kabupaten/kota (Parepare, Barru, Gowa, dan Bantaeng) betul-betul paling konsisten menerapkan hasil pelatihan revitalisasi Tunas Bahasa Ibu yang telah diterima dengan cara menggelar perlombaan di daerahnya, salah satunya lomba penulisan Cerpen berbahasa daerah,” ujar Yani Prayono yang diketahui menggantongi sejumlah penghargaan berskala nasional hingga internasional ini usai membuka kegiatan, Selasa, (10/1/2023).

Oleh karena itu lanjut Yani, sapaan mantan Jurnalis ini, sebagai bentuk apresiasi, Balai Bahasa Provinsi Sulsel mengundang dua orang pemenang (juara) di setiap daerah tersebut dihadirkan untuk mengikuti Kemah Penulisan Cerita Pendek (Cerpen) Berbahasa Daerah Tunas Bahasa Ibu.

“Pelatihan kita gelar dari 10 sampai 12 Januari, lalu tanggal 13 sampai 17 Januari masa konsultasi kurasi bersama pelatih secara daring dan 23 sampai 7 Februari proses cetak buku. Dalam kemah ini mereka dilatih oleh cerpenis terbaik untuk membuat antologi cerpen berbahasa daerah,” paparnya.

Cerpen berbahasa daerah itu kata Yani, juga akan diterjemahkan ke dalam bahasa asing yang digunakan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), salah satunya bahasa Inggris.

“Materi cerpennya bebas, tetapi menggunakan bahasa daerah yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing yang berlaku di PBB,” ungkap dia.

“Hasilnya nanti akan dipamerkan di Paris. Kebetulan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Ristekdikti ditunjuk sebagai steering committee pada peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, 21 Februari 2023 mendatang di Paris,” lugas pria berkumis tipis ini.

Ia berharap program awal tahun yang digagas oleh Mendikbud Ristekdikti ini semakin menggairahkan pembelajaran bahasa daerah serta mengangkat nama baik daerah di tingkat nasional maupun internasional.

“Bahasa daerah merupakan ujung tombak pendidikan karakter anak-anak sehingga membutuhkan dukungan kita bersama dalam merawatnya,” harap Yani.

Pembukaan Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah Tunas Bahasa Ibu ini juga dihadiri Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Dewi Pridayanti.

Diketahui murid-murid dari 4 kabupaten/kota yang mengikuti kemah itu berasal dari 2 orang dari Parepare (SMP 2 dan SMP 9 Parepare), Barru (SMP 7 Barru 2 orang), Gowa (SMP 2 Parigi 2 orang), Bantaeng (SD 5 Lembang Cina dan SMP 2 Bantaeng). (***)

  • Bagikan